JAKARTA – Tim Pencari Fakta Gabungan (TPFG) sudah melihat rekaman video testimoni terpidana mati Freddy Budiman. Video berdurasi lebih kurang 20 menit itu dibuat sehari sebelum Freddy dieksekusi dan dibuka malam kemarin.
Anggota TPFG Hendardi membenarkan perihal adanya tiga nama oknum polisi yang disebut Freddy dalam rekaman. Ketiga nama tersebut tidak berkaitan dengan tulisan yang diekspos oleh Koordinator Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar, beberapa waktu lalu.
“Benar ada tiga nama. Kami sengaja tidak menyebut nama atau inisial untuk menghindari interpretasi yang keliru karena berpotensi mengganggu proses penyelidikan lebih lanjut, termasuk untuk memastikan adanya perlindungan hak bagi seseorang,” kata Hendardi, Selasa (30/8/2016).
Melalui tulisannya, Haris menyebut jika pejabat Mabes Polri menerima aliran dana sebesar Rp 90 miliar dari bandara sabu sabu Freddy Budiman. Ketiga oknum polisi yang ada dalam rekaman bukanlah pejabat Mabes Polri.
“Iya aparat. Instansinya tidak bisa saya sebut. Tapi fokus penyelidikan kami pada petinggi kepolisian pastinya,” ucap dia.
Hendardi tidak bersedia menjelaskan oknum polisi tersebut berkaitan dengan bisnis narkoba Freddy atau hanya rekan biasa. Meski begitu, ia berujar tetap akan membahas tiga nama dalam video itu dalam rapat pembahasan TPGF.
“Tiga nama tersebut tidak harus dikonotasikan dan dipersepsikan negatif. Soal konteksnya biarkan itu sementara menjadi bahan atau petunjuk lebih lanjut penyelidikan tim,” kata Hendardi. (*)