GOWA – Mayat Mappakaya Daeng Emba (58) yang ditemukan tewas di pinggir Danau Mawang, Kelurahan Mawang, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, Senin (31/10/2016) telah dibawa ke rumah duka di poros Bontomarannu Kelurahan Romanglompoa, Kabupaten Gowa. Penemuan mayat ayah dari 5 (lima) orang anak tersebut sontak menggegerkan lingkungan Bontomarannu, tempat almarhum tinggal bersama keluarganya.
Pantauan lintasterkini.com, nampak suasana haru menyelimuti rumah duka. Satu-persatu dari keluarga korban dan tetangga sekitar berdatangan sebagai bentuk duka cita yang mendalam dari mereka.
Korban Mappakaya Dg Emba kesehariannya bekerja sebagai buruh bangunan. Siapa sangka kepergiannya meninggalkan rumah untuk menghadiri undangan aqiqah di Moncongloe, Kabupaten Maros adalah kepergian untuk selamanya.
Seperti yang dituturkan salah satu anak dari korban, Pani Harpan (28) bahwa dirinya dan keluarga tak menyangka ayahnya akan pergi selamanya. Padahal sebelum meninggalkan rumah, almarhum meminta pamit akan menghadiri hajatan di daerah Moncongloe itu.
“Bapak pergi ke Moncongloe Maros untuk acara aqiqah. Memang dia setiap hari lewat disitu sekitar Danau Mawang itu, karena jalan terdekat menuju rumah,” ungkap Pani Harpan, sambil mengusap kedua matanya yang sembab.
Keluarga almarhum Dg Emba baru mengetahui bapak mereka meninggal sekitar pukul 06.00 Wita dengan kondisi tidak bernyawa lagi. Di lengan bagian kirinya juga penuh luka sayatan benda tajam.
Camat Bontomarannu, Kabupaten Gowa Rachman Mapparessa mengatakan bahwa sekitar Danau Mawang memang sangat rawan terjadi kecelakaan lalulintas (lakalantas). Pasalnya daerah sekitar kondisinya sangat gelap gulita di malam hari.
“Sudah dua orang meninggal di jalan tersebut, kondisi disana memang sangat gelap gulita saat malam hari, jadi sangat rawan,” ujarnya. (*)