Waspada Penipuan Online, Begini Cara Cerdas Meningkatkan Literasi Digital agar Tak Jadi Korban

Waspada Penipuan Online, Begini Cara Cerdas Meningkatkan Literasi Digital agar Tak Jadi Korban

JAKARTA – Di era serba digital seperti sekarang, hampir semua aktivitas manusia berpindah ke ruang maya, mulai dari berbelanja, bekerja, hingga bertransaksi keuangan. Namun di balik kemudahan itu, ancaman kejahatan siber juga semakin meningkat.

Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan ribuan laporan penipuan online diterima setiap tahun. Karena itu, kemampuan masyarakat dalam memilah informasi dan menjaga keamanan data pribadi menjadi hal yang sangat penting.

Menurut pengamat keamanan digital dari ICT Watch, Damar Juniarto, peningkatan literasi digital tidak bisa dilakukan secara instan. Ia menyebut masyarakat perlu memahami lebih dulu cara kerja internet, privasi data, serta modus-modus kejahatan yang kerap digunakan oleh pelaku penipuan online.

“Kesadaran digital harus dimulai dari keluarga, sekolah, hingga komunitas lokal. Literasi digital bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal tanggung jawab sosial,” ujarnya.

Kasus penipuan online paling banyak terjadi di media sosial dan platform e-commerce. Modusnya beragam, mulai dari tawaran investasi bodong, undian palsu, hingga penjualan barang fiktif.

Beberapa pelaku bahkan memanfaatkan identitas tokoh publik atau lembaga resmi untuk menipu korban. Kominfo mengimbau masyarakat agar selalu melakukan verifikasi dua langkah, tidak sembarang klik tautan, serta menggunakan situs resmi untuk transaksi online.

Tingginya angka penipuan digital bukan hanya menimbulkan kerugian materi, tetapi juga menurunkan kepercayaan publik terhadap ekosistem digital. Padahal, ekonomi digital Indonesia diprediksi menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2030.

Jika literasi masyarakat rendah, potensi besar itu justru bisa menjadi bumerang yang menghambat pembangunan ekonomi nasional.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah bersama komunitas siber dan platform media terus mendorong kampanye #AmanBersamaDigital. Program ini mengedukasi masyarakat tentang pentingnya verifikasi sumber informasi, pengamanan akun, serta pelaporan konten berbahaya.

Langkah-langkah sederhana seperti menggunakan kata sandi kuat, tidak membagikan kode OTP, dan selalu berhati-hati terhadap pesan mencurigakan menjadi benteng pertama melawan kejahatan siber.

Di tengah derasnya arus digitalisasi, literasi digital bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Setiap klik dan unggahan membawa konsekuensi.

Dengan menjadi pengguna yang cerdas dan waspada, masyarakat dapat menikmati dunia digital secara aman, produktif, dan berdaya guna. Dunia maya adalah ruang bersama, dan keamanan di dalamnya merupakan tanggung jawab kita semua. (*)