MAKASSAR – Aparat Polda Sulsel masih harus banyak berbenah diri secara menyeluruh. Banyaknya kasus yang tidak terungkap, ditambah lagi dengan masi banyaknya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oknum anggotanya menjadi catatan buruk di tahun 2012.
Belum lagi, baru sehari Kapolda Sulsel Irjen Pol Mudji Waluyo mencanangkan program Polisi Sapa Masyarakat, oknum anggotanya di Polres Bulukumba kembali berulah. Oknum itu menganiaya aparat PNS Sinjai di Bulukumba, Minggu (30/12/2012).
Wakil Ketua Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Sulsel Andi Baso Tenri Gowa, mengatakan, polisi sebaiknya lebih banyak melakukan introspeksi diri. Penganiayaan tersebut bukti oknum polisi belum mampu menerapkan apa yang diinginkan pimpinan mereka. Belum lagi, saat ini polisi terus berbenah diri untuk mengawal Reformasi Birokrasi Polri (RBP).
Seolah RBP yang dicangkan Kapolri hanya berhasil di atas kertas saja. “RBP Seharusnya bisa dipahami oleh semua anggota polisi. Bukan malah mengedepankan cara-cara kasar dengan jatuhnya korban dipihak sipil,” katanya.
Ia menambahkan, perbaikan dan pencitraan baik polisi jangan hanya slogan semata. Sebaiknya memang harus disosialisasikan secara merata kepada anggota yang lain.
“Sudah seharusnya Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo melakukan evaluasi kinerja terhadap Kapolda Sulsel Irjen Pol Mudji Waluyo. Soalnya, tidak ada kasus besar yang terselesaikan secara signifikan,” tandasnya.
Seperti diberitakan, seorang oknum anggota Polsek Bonto Bahari, Resort Bulukumba, menganiaya Ilham (30), seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), dari Dinas Pemadam Kebakaran, (Damkar) Kabupaten Sinjai. Pemukulan terjadi saat Ilham bersama rombongan Dinas Bakominfo, Sinjai mengikuti acara rekreasi di objek Wisata Bira Kabupaten Bulukumba. Saat itu, kata Ilham, mereka sedang menikmati suasana pentai Bira, Bulukumba. Namun tiba-tiba datang beberapa orang yang diduga oknum polisi berpakaian preman menegur para rombongan untuk tidak ribut.
Saat itu, sejumlah rekannya sempat terlibat cekcok dengan anggota polisi berpakaian preman tersebut. “Saat insiden cekcok terjadi, saya kemudian berusaha memindahkan mobil DD 1208 yang kami kendarai. Tapi justru saya tiba-tiba menjadi sasaran amukan para oknum itu. Dari dalam mobil. Saya dipukul menggunakan pistol dan pentungan. Kerena anggota polisi dan banyak membuat saya tidak bisa melawan,†ungkap Ilham Minggu (30/12/2012).(tim)
Komentar