PANGKEP – Narapidana penghuni rumah tahanan (rutan) kelas II B Pangkep bersitegang dengan petugas lembaga pemasyarakatan (lapas) tersebut yang berlokasi di Kecamatan Bungoro, Pangkep. Mereka protes, bahkan menuntut Kepala Lapas, Luthfi mundur dari jabatannya.
Pasalnya, ada beberapa perilaku dan kebijakan yang tidak sesuai, sehingga membuat tahanan protes, bahkan dikabarkan Kepala Lapas sampai terkena pukulan. Difasilitasi Kapolres Pangkep, ratusan tahanan berdialog langsung dengan Kepala Lapas, Luthfi.
Salah seorang tahanan, Upi mengatakan, Kepala Lapas juga memperlakukan tahanan dengan tidak wajar.
“Orang sudah sakit dikasih hujan-hujan. Bagusnya Bapak pindah saja,” ujar salah seorang tahanan yang dipanggil Upi oleh kepala Lapas, Sabtu, (31/12/2016).
Selain Upi, beberapa tahanan yang lain juga mengungkapkan keinginannya agar Kepala Lapas mundur dari jabatannya. Disaksikan kapolres dan awak media, Lutfi, meminta maaf pada para tahanan apabila dirinya salah.
“Saya minta maaf bila saya salah,” pinta Lutfi yang diulanginya hingga beberapa kali.
Dikatakan Lutfi, bahwa tahanan juga memprotes kebijakan petugas Lapas terkait dengan pengurusan CB dan PB.
“Ada ketidaktahuan tahanan, dia menyangka ada biaya pengurusan CB dan PB, padahal tidak ada. Cuma terkadang mereka yang meminta cepat, sedangkan PB dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan HAM, sedangkan CB oleh Kanwil,” terang Lutfi. (*)