Lintas Terkini

Enam Negara yang Gunakan Bahasa Jawa dalam Kesehariannya

Pulau Jawa.

LINTASTERKINI – Indonesia merupakan Negara dengan kepulauan terbesar di dunia yang dihuni banyak suku dari berbagai daerah. Salah satu suku terbesar yang ada di Indonesia adalah suku Jawa yang terletak di Pulau Jawa.

Mereka menggunakan Bahasa Jawa untuk berkomunikasi setiap harinya. Begitu banyaknya, masyarakat suku Jawa hampir tersebar di seluruh pulau yang ada di Indonesia bahkan ada yang sampai ke luar Negeri. Di luar Negeri pun mereka masih menggunakan Bahasa Jawa dalam komunikasi sehari-hari.

Sehingga Bahasa Jawa tidak hanya digunakan oleh orang Jawa yang ada di Indoneisa saja, tetapi dipakai juga oleh sebagaian orang Jawa yang menetap di luar Negeri.  Berikut dibawah ini 6 (enam) Negara yang penduduknya memakai Bahasa Jawa dalam komunikasi setiap harinya :

Kepulauan Cocos

Kepulauan Cocos (Keling) adalah kepulauan yang terdiri dari terumbu karang rendah. Pulau-pulau tersebut sekarang merupakan wilayah teritorial Australia. Mayoritas penduduk pulau ini adalah orang Melayu, yang sehari-hari menggunakan Bahasa Melayu untuk berkomunikasi. Dari semua orang Melayu yang ada disini, banyak dari mereka yang berasal dari Jawa.

Selain itu keturunan Jawa yang ada disini masih memegang budaya Jawa, bahkan di jaman dulu masih banyak yang menggunakan bahasa jawa dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila Australia pernah membuat gambar wayang kulit pada gambar perangko nasional Australia.

Malaysia

Masyarakat Jawa yang berada di Malaysia menempati jumlah populasi yang sangat signifikan. Terutama yang ada di Kota Selangor dan Johor, di dua kota tersebut populasi orang Jawa ada sekitar 20% dari total populasi masyarakat disana.

Komunitas Jawa di Malaysia saat ini merupakan generasi keempat atau lebih. Selain itu, ada beberapa daerah di Johor menggunakan nama yang berhubungan dengan jawa yaitu Parit Jawa, dimana warga di daerah itu menggunakan Bahasa Jawa dalam bahasa sehari-harinya.

[NEXT]

Singapura

Negara ini pernah menjadi bagian dari Malaysia, yang kemudian memisahkan diri pada tahun 1963. Sejumlah orang Jawa dibawa ke Singapura sejak tahun 1825. Seperti di Malaysia, kedatangan orang Jawa ke Singapura diperkirakan bersamaan dengan kedatangan mereka ke Malaysia.

Pemukiman pertama masyarakat Jawa di Singapura berada di tepian sungai Rochor, sekarang daerah ini bernama Kampong Jawa. Selain itu, daerah yang berada didekat Bandara Kallang juga ada pemukiman orang Jawa. Di daerah itu, mereka hidup berdampingan dengan beberapa orang dari suku Melayu dan Cina.

Belanda

Belanda menjadi salah satu tempat bagi mereka yang memiliki ketertarikan khusus terhadap eksistensi bahasa jawa. Salah satunya adalah di Universiteit Leiden, merupakan universitas tertua di Belanda yang didirikan pada tahun 1575.

Universitas yang didirikan oleh Pangeran Willem van Oranje ini merupakan tempat belajar bagi 17.000 siswa yang memiliki minat terhadap Bahasa Jawa. Disana mereka dapat melihat banyaknya naskah Jawa kuno atau sastra Jawa kontemporer yang masih terpelihara dengan baik.

[NEXT]

Kaledonia Baru

Kaledonia Baru merupakan Negara bagian dari persemakmuran Perancis yang terletak di Samudera Pasifik selatan dengan ibukotanya, Noumea. Penduduk asli Kaledonia Baru adalah suku Kanak dari ras Melanesia. Selain suku Kanak, disana juga terdapat suku Jawa yang bermigrasi pada tahun 1896, waktu itu ada sekitar 170 keluarga asal pulau Jawa yang dipekerjakan di Ibukota Noumea.

Diperkirakan, saat ini sekitar 7000 sampai 11.000 orang keturunan etnis Indonesia tinggal di Kaledonia Baru. Karena itulah orang Jawa di Kaledonia terus menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari untuk komunikasi.

Suriname

Suriname adalah Negara Republik yang terletak di benua Amerika, tepatnya di Timur Laut Amerika Selatan. Awalnya, Suriname memiliki nama Guyana Belanda karena merupakan

bekas jajahan Belanda. Namun pada tanggal 25 November 1975, negara tersebut memproklamirkan kemerdekaannya dari Belanda yang berganti nama menjadi Suriname. Adanya orang Jawa di Suriname berawal ketika Suriname dan Indonesia sama-sama sedang dijajah Belanda.

Saat itu banyak orang Jawa yang dibawa ke Suriname oleh Belanda untuk dipekerjakan sebagai petani. Sehingga jumlah orang Jawa di Suriname semakin bertambah. Sampai saat ini Bahasa Jawa masih digunakan di Suriname. (*)

Exit mobile version