MAKASSAR – Puluhan demonstran mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Pendidikan berunjukrasa di depan SMAN 21 Jalan Tamalanrea Raya Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Kota Makassar.
Aksi mahasiswa ini sempat berujung ricuh antara demonstran dengan aparat Polsek Tamalanrea. Akibatnya seorang petugas ?Ipda Basodding mengalami luka pada tangan kiri akibat goresan kuku seorang demonstran.
Massa demonstran yang diperkirakan ber?jumlah 50 orang mendatangi SMAN 21 Makassar. Mereka berorasi secara bergantian dibawah komando jenderal pangan Agung Purba Latowu. Massa demonstran didampingi Herman Hafid Nassa selaku koordinator lapangan (korlap).
Baca Juga :
Massa mahasiswa mengecam pihak SMAN 21 serta Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi selatan agar menambah ruangan kelas bagi calon siswa baru di sekolah tersebut. Pasalnya, terdapat 18 siswa di sekolah itu yang tidak masuk sekolah gegara kekurangan ruangan.
“Warga BTP harus diprioritaskan masuk sekolah SMAN 21. Kami meminta agar Diknas Pemprov Sulsel untuk memberi kebijakan dapat menambah ruangan pada calon siswa baru, apalagi mereka calon siswa baru berjumalh 18 orang merupakan warga yang berdomisili di sekitar Bumi Talanrea Permai (BTP),” tegas Herman Hafid Nassa.
Kepala SMAN 21 Makassar, Armin Amri, S.Pd, MM akhirnya bersedia menerima perwakilan demontran berjumlah 10 (sepuluh) orang. Armin kemudian menanggapi tuntutan demonsran. Dia mengatakan, tuntutan demonstran yang cukup memperhatikan kelangsungan proses belajar-mengajar di sekolahnya.
“Tuntutan mereka agar 18 orang siswa baru itu dapat belajar dengan menambah ruang kelas yang terbatas itu merupakan hal yang wajar. Insya Allah, saya akan koordinasi dengan Diknas terkait tuntutan mahasiswa peduli pendidikan,: ujarnya. (*)
Komentar