PINRANG – Tingginya curah hujan yang melanda Kabupaten Pinrang dalam sepekan terakhir mengakibatkan ribuan hektar areal persawahan di Kabupaten Pinrang terendam banjir. Akibatnya, petani yang sawahnya terendam tersebut dipastikan mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Menurut Supriadi, salah seirang petani di kampung Bua-bua, Kekurahan Siparappe Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang, padinya yang sudah berumur sekitar 2 bulan lebih mulai rusak (menguning) akibat tergenang air dan dipastikan akan layu.
“Tanaman padi tidak bisa terendam dalam waktu yang lama,” ungkap Supriadi, Selasa (31/1/2017) kemarin.
Baca Juga :
Sementara Zainuddin, seorang petani lainnya menjelaskan, jika tanaman padi rusak atau gagal panen, kerugian petani ditaksir berkisar Rp.10 jutaan per hektarnya. Kerugian itu bersumber dari biaya traktor, pembelian benih, pupuk dan peptisida yang dikeluarkan pada awal bercocok tanam.
“Saya hanya pasrah, dan semoga ada bantuan dari pihak terkait,” ucapnya dengan mimik sedih.
Terpisah, Bupati Pinrang, Andi Aslam Patonangi yang dikonfirmasi, Rabu (1/2/2017), mengaku tak bisa berbuat banyak atas banjir di beberapa area lahan persawahan karena ini disebabkan faktor alam.
Hanya saja, Aslam berjanji, jika kondisi genangan air sudah mulai surut, pihaknya akan melakukan pembenahan. Utamanya pada saluran sekunder irigasi persawahan agar aliran air ke muara bisa lebih besar.
“Alat penggali sudah kita stand by kan dua unit. Kita akan benahi beberapa irigasi persawahan yang rawan banjir. Apalagi Dinas Pertanian sudah pantau semua titik banjir areal persawahan yang berada di wilayah Kabupaten Pinrang,” jelas Aslam. (Aroelk)
Komentar