Logo Lintasterkini

AS Mengutuk Serangan Militer Myanmar pada Muslim Rohingya

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Jumat, 01 September 2017 11:53

Muslim Rohingya demonstrasi.
Muslim Rohingya demonstrasi.

LINTASTERKINI.COM – Dubes Amerika Serikat (AS) untuk PBB mendesak Pemerintah Myanmar untuk menahan diri. Desakan itu muncul setelah laporan kematian warga sipil di antara populasi Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine.

“AS mendukung demokrasi untuk rakyat Myanmar, dan kami mengutuk serangan kelompok militan di Negara Bagian Rakhine,” kata Nikki Haley dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Anadolu, Jumat (1/9/2017).

“Namun, karena pasukan Myanmar bertindak untuk mencegah kekerasan lebih lanjut, mereka memiliki tanggung jawab untuk mematuhi hukum internasional, yang mencakup menahan diri untuk tidak menyerang warga sipil dan pekerja bantuan yang tidak bersalah dan memastikan bantuan menjangkau mereka yang membutuhkan,” tambahnya.

Pernyataan tersebut muncul setelah Dewan Keamanan mengadakan perundingan informal mengenai kekerasan tersebut. Pembicaraan berakhir tanpa sebuah pernyataan atau pesan resmi.

Kekerasan baru meletus di negara bagian Rakhine pada 25 Agustus ketika pasukan keamanan negara tersebut melancarkan operasi terhadap komunitas Muslim Rohingya. Ini memicu masuknya pengungsi baru dari seluruh negeri menuju negara tetangga Bangladesh yang telah menampung 400 ribu Rohingya dan telah menutup perbatasannya untuk para pengungsi.

Daerah ini telah mengalami ketegangan antara populasi Budha dan Muslim sejak kekerasan komunal terjadi pada tahun 2012.

Sebuah tindakan represif yang dilakukan pada bulan Oktober lalu di Maungdaw, di mana Rohingya menjadi mayoritas, menyebabkan sebuah laporan PBB mengenai pelanggaran hak asasi manusia oleh pasukan keamanan yang mengindikasikan kejahatan terhadap kemanusiaan.

PBB mendokumentasikan perkosaan kelompok massal, pembunuhan – termasuk bayi dan anak kecil – pemukulan dan penghilangan secara brutal. Perwakilan Rohingya mengatakan sekitar 400 korban tewas dalam tindakan represif tersebut. (Sumber : sindonews.com)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...