PINRANG – Proyek pengadaan 10 unit motor sampah tiga roda merek Viar di tahun angaran 2013 silam pada Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Kebakaran (KPK) Kabupaten Pinrang menuai masalah. Itu dikarenakan, motor pengangkut sampah yang sudah beroperasi sekitar 2 tahun lamanya tersebut ternyata tidak memiliki STNK dan TNKB sesuai ketentuan aturan yang berlaku.
Itu terungkap, saat salah satu unit motor sampah ini terjaring razia penertiban surat kendaraan bermotor oleh Unit Regident Satlantas Polres Pinrang beberapa hari lalu. Berdasarkan data dan informasi yang dihimpun dari kantor bersama Samsat Pinrang, pengurusan STNK dan TNKB serta BPKB 10 unit kendaraan pengangkut sampah tersebut memang masih menggantung meski fakturnya sudah cukup lama, tertanggal 25 Juli 2013.
Sementara itu biaya pengurusannya hanya berkisar Rp 1.7 jutaan per unit. Penyebabnya, pihak ketiga selaku rekanan pengadaan tidak mau bertanggungjawab karena Perusahaannya hanya dipinjam pakai oleh oknum anggota Dewan yang menjalankan proyek itu. Di proyek pengadaan ini, ada dua oknum DPRD Pinrang yang diduga terlibat yakni dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Baca Juga :
Solihin, ketua HMI yang dimintai tanggapannya dengan jelas meminta agar pihak Pemerintah Daerah, khususnya Dinas KPK harus mau bertanggungjawab atas permasalahan ini.
“Sudah jelas ini proyek pengadaan dan anggaran pengurusan surat suratnya juga ada. Kalau begini, berarti anggaran itu sudah ditilep pihak tertentu. Ini bukan masalah besarnya anggaran yang disalahgunakan tetapi menyangkut kredibilitas Pemerintah yang seharusnaya menjadi contoh yang baik dalam persoalan aturan pajak kendaraan,” jelas Solihin.
Solihin yakin, persoalan ni sudah diketahui Pemerintah Daerah dan mungkin menjadi temuan dalam LPJ Dinas KPK tahun anggaran 2013. Tetapi entah alasan apa, permasalahan ini didiamkan saja.
Kepala Dinas KPK Kabupaten Pinrang, Untung Pawittoi yang dikonfirmasi persoalan ini belum bersedia memberikan klarifikasinya karena lagi berada di luar daerah. “Iya ndi’. Nanti saya balik ke Pinrang, baru saya klarifikasi,” ucap Untung via selulernya. (Aroelk)
Komentar