PINRANG – Ketidak pedulian Pemerintah Kabupaten Pinrang akan kualitas suatu proyek kembali dipertontonkan.Teriakan keras dan nada sumbang dari sejumlah tokoh masyarakat atau pemerhati pembangunan di Bumi Lasinrang akan bobroknya kualitas beberapa proyek fisik ternyata benar adanya.
Buktinya, Senin (30/11/2015) dini hari, beberapa ruas plafon kantor Kecamatan Mattiro Sompe Pinrang tiba-tiba runtuh begitu saja. Padahal, pengerjaan pemasangan plafon yang terbuat dari Gypsum itu umurnya masih seumur jagung karena dikerjakan di tahun anggaran 2014 silam.
Menyikapi kejadian tersebut, sejumlah warga kecamatan setempat sangat menyayangkan hal ini. Menurut mereka, harusnya Pemerintah Daerah betul-betul mempunyai itikad baik dalam merenovasi atau memperbaiki suatu bangunan kantor agar usia pemakaiannya juga bisa maksimal.
Baca Juga :
“Kalau modelnya seperti ini, maka hancurlah pembangunan di Pinrang. Anggaran terbuang begitu saja untuk memperbaiki suatu bangunan yang usia pemakaiannya hanya bertahan satu tahunan. Penegak hukum harus berani masuk dan menyeret semua oknum yang bertanggungjawab di dalamnya,” tegas seorang warga yang meminta namanya jangan dimediakan.
Hal serupa juga ditegaskan Muhammad Yusuf, seorang aktifis mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pinrang. Ia menilai, sudah sangat kelewatan jika kejadian ini dibiarkan begitu saja.
“Sangat disayangkan, baru diperbaiki tahun lalu, sekarang malah ambruk. Ini bukti nyata akan kebenaran informasi tentang begitu bobroknya kualitas pekerjaan proyek fisik di Kabupaten Pinrang,” ungkapnya dengan sedih.
Pemerintah Kabupaten Pinrang melalui Kabag Humas Setda Pinrang, H Murseng yang dikonfirmasi perihal ini, Senin (30/11/2015) malam mengaku jika dirinya belum mengetahui adanya kejadian tersebut dan berjanji akan segera menghubungi Camat Mattiro Sompe. ” Saya belum tahu kejadian itu ndi,” kata Murseng via selulernya.
Berselang sejam kemudian, barulah Murseng kembali memberikan klarifikasinya. “Kejadian itu memang benar. Pak Camat baru akan melaporkannya ke Bapak Bupati,” jelasnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Pinrang Syarifuddin Side yang dimintai konfirmasinya Selasa (1/12/2015) sesaat setelah berakhirnya acara pelantikan eselon II di ruang pola Kantor Bupati Pinrang memilih bungkam dan tidak bersedia memberikan klarifikasinya. Syarifuddi meminta, persoalan tersebut diklarifikasi langsung ke Kabag Pemerintahan Setda Pinrang yang juga bawahannya sendiri. (*)
Komentar