GOWA – Kanit PPA Polres Gowa, Aiptu Hasmawaty mendatangi sekolah Elementary School yang bertempat di Jl. Abd. Muthalib Daerang Narang,Gowa. Kedatangannya untuk memberikan bimbingan dan nasehat kepada murid terkait pengaruh media sosial dan kenakalan remaja, Jum’at (2/3/2018).
Menurutnya, kegiatan yang dilakukan ini merupakan salah satu tugas Polri untuk merubah mindset anak-anak agar dapat bersikap sepentasnya sebagai pelajar.
“Jadi lewat kegiatan ini, kedepannya anak-anak pelajar ini tidak mudah terpengaruh dengan perkembangan media sosial yang telah merambah mulai dari siswa sampai mahasiswa. Bahkan dunia Cyber tidak bisa lagi dibendung untuk masuk kedalam dunia anak,” katanya.
Baca Juga :
Hasmawaty menjelaskan bahwa peran guru dan orang tua sangat diharapkan untuk memberi pengertian dan membentengi anak dengan ilmu pengetahuan dan ilmu agama agar tidak mudah mengikuti arus yang ada.
“Kita harapkan peran aktif guru dan orang tua agar membentengi anak-anaknya dari dampak negatif penggunaan media sosial yang ada,” harapnya.
Dirinya juga menegaskan bahwa tugas anak anak kesekolah adalah untuk belajar mencari ilmu dan bukan mencari masalah dengan pelajar lain.
“Kita bisa melihat dimedia sosial yang lagi viral banyak kasus penganiayaan dan tindakan negatif dikalangan para pelajar. Oleh karena itu kita memberikan pemahaman kepada seluruh siswa agar tidak mudah terpengaruh oleh siswa lain dalam melakukan penganiayaan, karena hal ini bisa berakibat fatal dan bisa diproses secara hukum,” tutupnya.
Terpisah, Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga mengatakan bahwa pihaknya telah meminta seluruh jajarannya untuk melakukan komunikasi berupa bimbingan dan pembinaan ke komunitas-komunitas masyarakat dengan berbagai pendekatan yang adaptif sesuai dengan umur.
“Remaja dan anak-anak sekolah ini memang menjadi prioritas kerena sesuai analisa dan evaluasi rutin, terdapat banyak kasus kejahatan jalanan dan narkoba yang dilakukan oleh anak-anak remaja,” katanya.
Dirinya juga berharap dengan pembinaan seperti yang dilakukan Aiptu Hasmawati, dibeberapa sekolah yang ada, nantinya dapat lebih memahami bagaimana menyikapi informasi beredar di medsos. (*)
Komentar