Logo Lintasterkini

Mantan Presiden Peru Mulai Diperiksa Atas Dugaan Suap

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Minggu, 02 April 2017 13:34

Mantan Presiden Alan Garcia.
Mantan Presiden Alan Garcia.

LINTASTERKINI.COM – Kejaksaan Peru telah mulai melakukan pemeriksaan terhadap mantan Presiden Alan Garcia sebagai bagian dari penyelidikan dugaan penyuapan oleh perusahaan pengembang asal Brazil, Odebrecht SA. Kejaksaan sedang menyelidiki apakah Garcia terlibat dalam kemungkinan suap oleh perusahaan itu dalam upaya memenangi kontrak senilai 400 juta dolar AS (sekitar Rp5,3 triliun) untuk pembangunan jalur transportasi metro di Lima saat periode kedua kepemimpinannya.

Belum ada komentar dari perwakilan Garcia. Namun Garcia sebelumnya telah menyatakan bantahan bahwa ia terlibat dalam dugaan suap oleh Odebrecht di Peru. Ia mengatakan dirinya merasa malu bahwa pemerintahannya kemungkinan diisi oleh pejabat-pejabat yang korup.

“Jika kejaksaan menganggapnya sebagai hal yang patut, saya menyambut baik adanya investigasi dan saya akan memenuhi panggilan untuk bekerja sama,” kata Garcia melalui Twitter.

Cuitannya itu muncul setelah surat kabar harian setempat, El Comercio, melaporkan pada Jumat, (31/3/2017) bahwa Garcia sedang berada dalam penyelidikan. Pada Desember, Odebrecht mengakui secara terbuka bahwa pihaknya telah membagi-bagikan ratusan juta uang suap kepada pihak berwenang di kawasan Amerika Latin, termasuk 29 juta dolar untuk memenangi kontrak di Peru dalam tiga kepresidenan selama rentang satu dekade.

Mantan kepala Odebrecht di Peru, Jorge Barata, sedang bekerja sama dengan kejaksaan sebagai saksi dan perusahaan itu telah berjanji akan memberikan semua dokumen dan laporan rugi-laba yang diperlukan. Seorang jaksa khusus pada kementerian kehakiman, Katherine Ampuero, telah meminta para jaksa di kejaksaan agung untuk memasukkan Garcia dalam pemeriksaan penyuapan Odebrecht.

Ampuero mengatakan bukti-bukti sudah ada, yang bisa mengarah pada pemberian hukuman. Garcia merupakan seorang orator ulung dan politisi kelas berat yang telah memimpin pemerintahan Peru dua kali, pertama pada 1980-an sebagai sosok pelindung dan kemudian sebagai pendukung pasar bebas dari 2006-2011.

Dalam kurun waktu itulah, seperti yang diungkapkan Odebrecht, perusahaan itu menyuap seorang pejabat tingkat tinggi sebagai imbalan atas bantuan untuk memenangi kontrak proyek transportasi senilai 400 juta dolar.

Presiden yang digantikan Garcia, Alejandro Toledo, menjadi buronan Peru untuk menjalani penahanan pencegahan setelah jaksa menuduhnya menerima suap sebesar 20 juta dolar AS (sekitar Rp266,6 miliar) atas bantuan bagi Odebrecht untuk memenangi dua kontrak pembangunan jalan raya. Toledo membantah melakukan kesalahan dan menolak untuk menyerahkan diri dengan alasan bahwa ia diperlakukan secara tidak adil.

Toledo diyakini berada di California dan Peru menginginkan Amerika Serikat menahannya serta mengekstradisi mantan presiden itu ke Peru, demikian Reuters. (Sumber : Antaranews)

 Komentar

 Terbaru

News09 Juli 2025 20:35
TNI Hormati Keputusan Pemerintah Tunjuk Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramadhani sebagai Dirut Perum Bulog
JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghormati dan mendukung penuh keputusan pemerintah yang menunjuk Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramadhani s...
News09 Juli 2025 18:25
Mercure Makassar-DLH Makassar Sosialisasi Pengolahan Sampah Basah Menjadi Eco Enzym dan Maggot
MAKASSAR – Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, Mercure Makassar Nexa Pettarani menggelar kegiatan edukatif bertajuk ...
Ekonomi & Bisnis09 Juli 2025 18:14
Indosat Business Luncurkan Vision AI, Solusi Pengawasan Cerdas Berbasis AI untuk Efisiensi dan Keamanan Bisnis
JAKARTA – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui Indosat Business , memperkenalkan Vision AI , sebuah solusi pengawasan berbasis k...
Ekonomi & Bisnis09 Juli 2025 18:09
Kalla Toyota Hadirkan Auto Show 2025, Pameran Otomotif Terbesar di Sulawesi 
MAKASSAR – Memasuki pertengahan tahun, Kalla Toyota hadir membuat pameran otomotif terbesar di Sulawesi dengan penawaran spesial dan berbagai ak...