SOPPENG – Menggerakkan dan memotivasi civitas akademika agar berproses secara dinamis guna mencapai target, membutuhkan taktik dan strategi tersendiri. Salah satu diantaranya adalah memenej secara baik para dosen, mahasiswa, dan pegawai yang setiap saat menjadi bagian dari dinamika kampus.
“Dalam memimpin kampus kita menerapkan manajemen membagi habis tugas kepada para wakil ketua dan pejabat struktural,” ujar Ketua STIE Lamappapoleonro Soppeng, Dr. Hj. Andi Adawiah, SE, MM kepada media, Jumat, (2/6/2017).
Katanya lagi, selain membagi habis tugas kepada para staf itu, juga diberikan kepercayaan menjalankan tugas dan fungsi sesuai standar pelayanan yang telah disepakati. Pola demikian telah dilakukan agar proses pembelajaran di kampus dapat berjalan secara baik dan berdinamika setiap saat.
Baca Juga :
Mengelola kampus, kata doktor manajemen PPs-UMI Makassar ini, dilakukan dengan penuh ikhlas, percaya, dan terbuka. Kepada seluruh civitas akademika ditanamkan keikhlasan dalam membina dan mengembangkan kampus. Tekad keikhlasan dari pengelola ini dimaksudkan supaya kampus dapat eksis dan survive dalam mengambil peran mencerdaskan anak-anak bangsa.
Manajemen pengelolaan kampus yang ditempuh selama ini adalah memberi kepercayaan kepada para pembantunya. Menurut Hj. Andi Adawiah, pembantu ketua yang menangani akademik, keuangan, dan kemahasiswaan, semua diberi kepercayaan dan kewenangan berkreasi dan berimprovisasi merealisaskan visi-misi kampus.
Pola manajemen membagi habis tugas kepada semua staf, menurut mantan Ketua STIA Al-Gazali Soppeng ini, menjadikan dirinya agak lebih leluasa berpikir dan merencanakan strategi kampus ke depan agar terus eksis dan memiliki daya saing tinggi dengan sesama kampus yang ada di Soppeng dan sekitarnya.
[NEXT]
Sekali sebulan Andi Adawiah melakukan rapat kordinasi diikuti seluruh pejabat struktural kampus guna membicarakan dan mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi dalam menjalankan tugas dan dan peran masing-masing. Pola pembinaan secara ikhlas dan memberi kepercayaan kepada dosen dan karyawan diharapkan menjadi modal kampus tetap eksis dengan daya saing yang sudah tidak disangsikan lagi.
“Sejak dari awal pengembangan sumber daya dosen menjadi skala prioritas kami. Daya saing kampus ditentukan oleh kualitas sumber daya dosen dengan jenjang pendidikan S3 serta memiliki pangkat akademik,” ujar Sarjana Ekonomi UMI Makassar 1986 ini.
Kata dia lagi, merawat dan membina dosen senantiasa menjadi perhatian utama manajemen kampus. Mendorong serta memotivasi para dosen melanjutkan studi ke jenjang doktoral secara rutin pun dilakukan. Tujuannya tidak lain meningkatkan kualitas sumber daya staf dosen.
Semua langkah demikian itu ditempuh agar daya saing semakin kuat dengan kehadiran tenaga dosen berkualifikasi pendidikan jenjang S3. Tentunya capaian ini akan memberi nilai tambah bagi kampus.
Saat ini sedikitnya ada tiga dosen yang sedang melanjutkan studi S3 di kampus pengelola pascasarjana di Makassar dan di Jawa. Sebaliknya dosen yang sudah berkualifikasi S3 sudah ada 6 orang.
“Para dosen itulah setiap saat melakukan transfer pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa dalam kegiatan proses belajar mengajar di kampus,” ucap mantan Kabag Perencanaan Sosial dan Budaya Bappeda Soppeng ini menambahkan.
[NEXT]
Kerja keras dan kebersamaan yang dibangun sejak awal, kini berbuah hasil. civitas akademika sekarang menunggu turunnya SK izin prodi baru S2 Manajemen. Pembukaan prodi magister itu juga menjawab dan memenuhi tuntutan para alumni dan masyarakat Soppeng dan sekitarnya akan kehadiran sumber daya manusia dengan kualifikasi pendidikan magister.
Proses pemasukan berkas dan pemaparan pembukaan prodi S2 Manajemen sudah dipenuhi manajemen kampus tahun lalu. Termasuk memaparkan perkembangan perguruan tinggi swasta ini di hadapan Kordinator dan Sekpel Kopertis IX Sulawesi.
Membuka prodi magister merupakan tuntutan dari para alumni S1 yang sudah menyebar dan beberapa diantaranya sukses berkarier pada bidang tugas masing-masing. Misalnya mereka berkarier pada kantor pemerintah dan swasta di Soppeng dan sekitarnya. Tuntutan dari alumni tersebut kemudian direspon pihak kampus dengan mempersiapkan berkas administrasi dan sumber daya dosen minimal 6 doktor.
Pada tahun akademik 2017, kampus berencana menerima mahasiswa baru sekitar 100 orang. Jumlah itu disesuaikan kapasitas sarana dan prasarana kampus serta rasio dosen yang dimiliki.
“Proses pembelajaran senantiasa mengikuti aturan dan regulasi dari pemerintah,” kata Ketua BKMT Kabupaten Soppeng ini.
Mernurut dia, visi kampus yang digagas civitas akademika kemudian menjadi mimpi besar adalah bertekad dan berhasrat menjadikan kampus selaku perguruan tinggi yang unggul dalam menghasilkan sumber daya manusia profesional dan berjiwa enterpreneurship. Serta juga berwawasan global yang memiliki daya saing di tingkat nasional tahun 2025. (*)
Komentar