MAKASSAR – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel), Rizki E. Wimanda bersama Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hassan, dan Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman resmi membuka rangkaian kegiatan Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah (BEKS) 2025.
Kegiatan yang berlangsung pada 1–31 Oktober 2025 tersebut merupakan tahun kedua dan kali ini mengusung tema “Memperkuat Ekosistem Ekonomi dan Keuangan Syariah Sulawesi Selatan yang Kolaboratif, Inovatif, dan Inklusif.”
Kepala Perwakilan BI Sulsel mengatakan, BEKS merupakan wujud nyata komitmen bersama untuk menjadikan Sulawesi Selatan sebagai lokomotif pembangunan ekonomi keuangan syariah (eksyar) di Kawasan Timur Indonesia.
Baca Juga :
Hal ini didukung oleh Gubernur Sulawesi Selatan yang menekankan pentingnya edukasi Eksyar agar tercipta trust baik nasional maupun secara internasional sehingga Indonesia dapat mengambil peluang di dalamnya.
Tidak hanya itu, Kepala BPJPH juga mengajak pengambil kebijakan untuk memperbaiki regulasi, menguatkan kolaborasi, menggalakkan sosialisasi, dan menguatkan digitalisasi menuju untuk menguatkan ekosistem halal di Indonesia.
Sebelumnya, pada High Level Meeting 15 September 2025, BI Sulsel bersama seluruh pemangku kepentingan syariah seperti Pemda, OJK, LPS, Kemenag, BWI, BAZNAS, perbankan, universitas, pondok pesantren, Halal Center, hingga asosiasi penggiat syariah sepakat bersinergi selama sebulan penuh dalam memperkuat ekosistem syariah.
Program penguatan ekosistem eksyar tersebut meliputi, penguatan ekosistem halal, yang terdiri atas pendampingan sertifikasi halal, penambahan Zona KHAS, penguatan penyelia halal termasuk kegiatan inkubasi d.r peningkatan mutu produk, dengan target semakin banyak produk lokal bersertifikat halal yang naik kelas.
Peningkatan Literasi Keuangan Syariah dan Keuangan Mikro Syariah, peningkatan meningkatkan akses pembiayaan UMKM, termasuk yang belum terjangkau perbankan melalui keuangan sosial syariah yang dikelola BAZNAS/LAZ.
Capacity Building, pelatihan bagi pelaku usaha syariah, pondok pesantren, dan lembaga ZISWAF untuk mendorong kemandirian usaha produktif.
Inovasi Keuangan Syariah, realisasi program wakaf tunai bagi calon pengantin sebagai sumber pembiayaan produktif.
Inklusivitas, melibatkan 16 pesantren anggota Hebitren dengan memasarkan produk santri selama BEKS 2025.
Setelah BEKS 2025 dibuka secara resmi, dilakukan penyerahan 1.100 sertifikat halal kepada perwakilan UMKM, 43 sertifikat halal kepada RPH, sertifikat Zona KHAS, apresiasi Juara FESyar KTI, apresiasi partisipasi UMKM pada Istanbul Fashion Connection (IFCO) 2020, penyerahan secara simbolis pemenang Program Kemandirian Pesantren dan simbolis program sinergi ZISWAF Produktif.
Selanjutnya, dalam rangka mengedukasi audiens, turut diselenggarakan dua talkshow yaitu Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Terkini oleh Kepala BSI Institute, Dr. Luqyan Tamanni dan Strategi serta Kolaborasi untuk Memperkuat Ekosistem Eksyar oleh Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS, Dr. Sutan Emir Hidayat.
TerakhirPada kesempatan yang sama, Kepala BPJPH bersama Kepala dan Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel juga meresmikan Kantin Samboritta BI Sulsel menjadi Zona KHAS (Kuliner Halal Aman dan Sehat) sehingga dapat menjadi contoh bagi kantin di lingkungan lembaga maupun instansi lain.
Sepanjang Tahun 2025, Bank Indonesia Sulsel juga telah melaksanakan sejumlah program strategis, antara lain, pekan Ekonomi Syariah 2025: bazaar produk halal, lomba desain busana muslim, Halal Chef Competition hingga olimpiade ekonomi syariah tingkat SMA.
Training for Trainer literasi ekonomi syariah bagi 50 jurnalis di Sulsel pada Juni 2024, Zona KHAS di Sekolah Athirah sebanyak 21 tenant, Fasilitasi 4 Sertifikasi Halal RPHR yaitu 1 Kabupaten Pangkep, 1 di Kabupaten Pinrang, dan 2 RPHR di Kota Palopo sehingga total menjadi 9 RPHR bersertifikat halal di Sulsel.
Prestasi Nasional pada FESyar KTI 2025 yaitu Juara 1 Konten Kreatif Ekonomi Syariah, Juara 2 Kemandirian Ekonomi Pesantren, Juara 2 Program Pemberdayaan Ekonomi ZISWAF, dan Juara 4 Olimiade Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional.
Bank Indonesia Sulsel berharap BEKS menjadi living agenda yang menghasilkan program konkret, terukur, dan dapat direplikasi untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah. Sinergi bersama seluruh stakeholders diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan, serta memberi manfaat nyata bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
Komentar