MAKASSAR– Sejumlah mahasiswa asal Papua di Kota Makassar menggelar demonstrasi memperingati HUT Papua Merdeka di Jalan Lanto Dg Pasewang, Senin (2/12). Aksi yang awalnya berlangsung damai berujung ricuh dengan aparat keamanan.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Mokhamad Ngajib, menjelaskan bahwa demonstrasi awalnya berjalan tertib. Namun, situasi berubah menjadi anarkis ketika peserta aksi mulai melempar batu, yang memicu bentrokan dengan pihak kepolisian.
“Awalnya kami sudah melakukan negosiasi agar aksi berjalan damai. Namun, mereka justru bertindak anarkis dengan melempar batu,” kata Ngajib.
Baca Juga :
Akibat insiden tersebut, dua anggota polisi mengalami luka, masing-masing di kepala dan tangan. Selain itu, sebuah minimarket yang berada di dekat Asrama Mahasiswa Papua juga mengalami kerusakan akibat lemparan batu.
“Saat ini ada dua personel yang terluka, dan beberapa bangunan di sekitar lokasi juga mengalami kerusakan,” tambahnya.
Polisi sempat mengamankan sejumlah mahasiswa Papua yang terlibat dalam aksi anarkis tersebut. Namun, setelah dilakukan negosiasi, mereka telah dibebaskan.
“Tadi ada beberapa yang sempat diamankan, tetapi setelah bernegosiasi, mereka sudah kami kembalikan. Tidak ada yang ditahan,” jelasnya.
Ngajib memastikan kondisi di Jalan Lanto Dg Pasewang sudah kembali kondusif. Namun, aparat kepolisian bersama TNI tetap bersiaga untuk mengantisipasi kemungkinan adanya aksi susulan.
“Hari ini kami melibatkan 450 personel polisi dan 50 anggota TNI sebagai backup. Kami akan tetap berjaga sambil terus melakukan pendekatan persuasif agar situasi tetap aman,” ujarnya.
Komandan Kodim 1408/BS Makassar, Letkol Inf Franki Susanto, menambahkan bahwa keterlibatan TNI semata-mata untuk membantu kepolisian mengamankan situasi. Ia menegaskan tidak ada korban luka dari pihak mahasiswa.
“Kami bekerja sama dengan kepolisian untuk mengatasi situasi ini. Tidak ada korban luka dalam kejadian ini,” tuturnya. (*)
Komentar