MAKASSAR — Sdah selayaknya para tenaga kesehatan (nakes), termasuk dokter mendaoat prioritas jaminan keamanan, keselamatan dan kesejahteraan dari pemerintah. Pasalnya, para tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam upaya menanggulangi pandemi Covid-19.
Sejak pemerintah mengumumkan kasus Covid-19 mulai masuk di Indonesia tanggal 2 Maret 2020 lalu, sudah terdapat 9 orang dokter yang gugur dalam tugasnya. Jumlah tersebut termasuk dokter yang gugur terakhir ini sebanyak 3 orang.
“Keluarga besar IDI Kota Makassar kembali berduka, tiga dokter anggota IDI Makassar meninggal sebagai pahlawan kemanusiaan Covid-19,” tutur Ketua IDI Makassar, dr. Siswanto Wahab di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (2/1/2021).
Baca Juga :
Tiga dokter tersebut masing-masing, dr. Leonard Hasudungan, dr. Robert Vincentius Philips, dan dr. Nasriyadi Nasir. Ketiga dokter ini menambah deretan dokter anggota IDI Makassar yang gugur berjumlah 9 orang.
Selain ada 9 dokter di Makassar yang meninggal dunia terinfeksi virus di tengah menjalankan tugas, Siswanto juga menyebut, sejak masa pandemi Maret-Desember 2020, tercatat 237 dokter gugur sebagai pahlawan kemanusiaan Covid-19. Dia berpesan gugurnya rekan sejawatnya itu bisa menyadarkan masyarakat untuk tidak menganggap remeh pandemi tersebut.
“Saat ini tingkat penyebarannya lebih massif akibat klaster keluarga, klaster perkantoran dan diperparah lagi adanya klaster pilkada dari awal penyebaran virus Corona,” ungkapnya.
Untuk itu, IDI Kota Makassar menghimbau masyarakat agar tetap waspada serta disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan). Dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Makassar, sehingga kebijakan pelonggaran aktifitas bisnis, kantor, sosial dan pendidikan perlu diperketat kembali.
“Karena itu, IDI Makassar mendukung Pemerintah Kota untuk memperketat protokol kesehatan, serta mendukung kebijakan pembatasan-pembatasan di tempat keramaian,” tegasnya. (*)
Komentar