JAKARTA — Jumlah penerima vaksin Covid-19 di Indonesia terus bertambah sebanyak 56.728 orang. Penambahan ini meningkatkan jumlah total penerima vaksin memasuki pekan ketiga sejak program vaksinasi dimulai tanggal 13 Januari 2021 lalu, menjadi 596.260 orang dari total sasaran sebanyak 181.554.465 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.531.907 orang diantaranya adalah sasaran vaksinasi SDMK (Sumberdaya Manusia Kesehatan) atau tenaga kesehatan.
Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sesuai rencana, setelah vaksinasi perdana kepada Presiden Joko Widodo pada Rabu (13/1/2021) lalu, maka vaksinas selanjutnya difokuskan bagi tenaga kesehatan (nakes). Para nakes ini berstatus sebagai kelompok prioritas yang rawan terpapar Covid-19.
Baca Juga :
Ia menyebutkan, sejak vaksinasi Covid-19 digelar pertama kali, lebih dari 500.000 nakes telah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Para nakes ini sangat antusias menjalani program vaksinasi massal.
Melihat antusiasme nakes dalam program vaksinasi, pemerintah optimistis target vaksinasi 1,5 juta bagi nakes dapat tercapai paling lambat akhir Februari mendatang.
“Antusiasme lebih dari 500.000 tenaga kesehatan, termasuk yang telah mengikuti kegiatan vaksinasi massal, menunjukkan respons yang sangat positif dari para nakes dalam mendukung program vaksinasi ini. Beberapa kendala teknis yang sempat muncul di awal, tidak menyurutkan optimisme mereka terhadap keamanan dan manfaat vaksin dalam memberikan perlindungan terhadap Covid-19,” kata dr. Nadia, Senin (1/2/2021).
Menurut Nadia, untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 bagi nakes, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar vaksinasi massal di sejumlah kota, yaitu Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, Semarang, Denpasar, dan Manado. Menurut dia, dengan pengalaman puluhan tahun melakukan imunisasi, pemerintah siap menjalankan prosesi vaksinasi Covid-19 sesuai yang ditargetkan.
Lanjut dia, vaksinasi sangat penting dan memiliki manfaat yang lebih besar dibanding risikonya karena vaksin memiliki risiko efek samping yang rendah. “Berdasarkan laporan dari Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), hingga saat ini, semua reaksi masih bersifat ringan dan tidak ada yang serius,” terang Nadia.
“Setelah nakes, sasaran vaksinasi Covid-19 selanjutnya adalah para petugas pelayanan publik dan kelompok usia lanjut yang kurang dari 60 tahun,” katanya.
Kemudian sasaran lainnya yakni para petugas pelayanan publik yang terdiri dari anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya yang meliputi petugas di bandara/pelabuhan/stasiun/terminal, perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum.
Lalu pada tahap tiga menyasar masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi. Sementara tahap empat sasarannya adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin. (*)
Komentar