Logo Lintasterkini

Polisi Bubarkan Belajar Tatap Muka di MAN 2 Model Makassar

Budi S
Budi S

Rabu, 03 Maret 2021 19:54

Suasana di MAN 2 Model Makassar
Suasana di MAN 2 Model Makassar

MAKASSAR – Jajaran Polrestabes Makassar membubarkan kegiatan belajar mengajar tatap muka di Madrasah Aliyah Nemgeri (MAN) 2 Makassar, Rabu (03/03/2021).

Belajar tatap muka di sekolah menengah ke atas yang terletak di Jalan Sultan Alauddin itu, diselenggarakan atas izin Kepala Sekolah, Kaharuddin.

Dia menerbitkan surat bernomor B.008/MA.21.12.02/PP.006/03/2021. Yang isinya meminta kepada orangtua siswa untuk dilakukan belajar tatap muka langsung secara terbatas. Dikhususkan bagi siswa kelas X.

Mendengar kebijakan itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar langsung bereaksi. Melaporkan kegiatan belajar tatap muka ke Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam.

Sehingga, Kapolda memerintahkan jajaran Polrestabes Makassar untuk menghentikan belajar tatap muka di sekolah tersebut.

Hal itu diutarakan Ketua IDI Makassar, Siswanto melalui keterangannya yang diterima LINTASTERKINI, Rabu tadi.

“IDI Kota makassar ucapkan terima kasih bapak Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam bersama jajarannya atas dukungannya memutus penyebaran virus corona di Sulawesi Selatan,” kata Anto sapaannya didampingi Humas IDI Makassar, Wachyudi Muchsin.

Menurut dia, apa yang dilakukan pihak MAN 2 Makassar telah melanggar Undang-undang nomor 4 tahun 1984 terkait wabah penyakit menular dan Undang-undang nomor 6 tahun 2018 tentang kekarantinaan kesehatan bentuk ketidakpekaan terhadap pandemi covid-19.

Apalagi saat ini, kasus covid-19 di Sulsel masih berada di urutan 5-7 tertinggi di Indonesia. Makassar sendiri sebagai daerah epicentrum.

“Apa pun alasannya kita bicara fakta. Dimana positive rate 19 persen di Indonesia, artinya 10 orang dilakukan testing swab/PCR akan ada 4 orang positif. Standar WHO hanya 5 persen,” terang Anto.

Atas dasar itulah lanjut dia, IDI Makassar menolak rencana belajar tatap muka. Baik di Makassar mau pun di seluruh wilayah di Sulsel.

“Guru saja belum divaksin apalagi siswa. Siapa yang mau bertanggung jawab jika anak-anak kena covid-19. Anak-anak bisa terpapar di sekolah. Bisa kena saat pergi atau pulang ke sekolah. Setelah itu membawa virus ke keluarga. Dampaknya terjadi klaster sekolah serta meninggi lagi klaster keluarga,” pungkasnya.

Dengan begitu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk memberitahu pihak yang berwajib jika masih menemukan ada sekolah yang melaksanakan belajar tatap muka. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...