GOWA – Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan YL menyikapi dengan tegas temuan adanya beras untuk warga miskin (raskin) dengan kualitas buruk di dua kecamatan. Bupati termuda di Indonesia Timur ini meminta camat masing-masing untuk tidak membagikan beras itu.
Ia tidak ingin beras dengan kualitas buruk itu dikonsumsi masyarakat. Adnan mengungkapkan, dirinya sudah meminta agar beras itu dapat ditahan dulu, dan tidak dibagikan ke masyarakat.
Selain itu, kata mantan anggota DPRD Sulsel ini, ia juga sudah meminta agar dikoordinasikan ke Bulog agar beras dengan kualitas buruk itu diganti. Penemuan beras dengan kualitas buruk sendiri, menurutnya, ditemukan di Kecamatan Pallangga dan Patallassang.
Baca Juga :
“Saya sudah minta Pak Wakil Bupati (Abd Rauf Malaganni) dan Camat Pallangga dan Patallassang untuk turun langsung memantau,” jelasnya.
Hasil pemantauan di Kecamatan Pattallassang yang langsung dilakukan oleh camat, Andy Azis Pieter mengatakan tidak ditemukan beras dengan kualitas seperti itu.
“Saya sudah melakukan pengecekan di semua desa yang ada di Pattallassang dan belum ditemukan beras dengan kualitas buruk,” jelasnya saat dimintai tanggapannya.
Berbeda dengan Camat Pallangga, Hj. Kamsinah yang mengiyakan informasi beredarnya beras dengan kualitas di bawah standar. Ia mengungkapkan, dirinya sudah melakukan pengecekan sejak semalam. Dan memang ada beras raskin kualiats buruk jatah untuk enam desa di Pallangga.
“Beras ini sudah saya minta untuk ditahan tidak dibagikan ke masyarakat. Desa lainnya kualitas beras raskinnya belum ditemukan ada masalah,” urai Kamsinah.
Untuk sementara, lanjut Adnan, permintaan pergantian beras dengan kualitas buruk yang ditemukan di Pallangga sudah direspon oleh Bulog. “Tim dari Bulog sudah melihat langsung yang di Pallangga, mereka sudah siap menggantinya,” pungkasnya.
Camat Pallangga juga mengiyakan mengenai kesediaan Bulog untuk mengganti beras raskin ini. Hasil pertemuan dengan tim Bulog yang ke lapangan menyetujui pergantian seluruh beras raskin di enam desa yang ditahan.
“Bahkan Bulog juga menyanggupi untuk mengganti beras yang sudah dibagikan ke masyarakat jika kemudian ada laporan kualitasnya buruk. Jadi setelah ada pergantian beras kualitas buruk ini dari Bulog baru akan disalurkan kembali ke masyarakat,” janjinya. (*)
Komentar