MAKASSAR – Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar, Dr Wachyudi Muchsin masih dalam perawatan medis di Ruang PCC RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sebelumnya dinyatakan positif covid-19.
Kendati begitu, dia mampu menyelesaikan ujian program Magister Kesehatan Pascasarjana (S2) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, via zoom meeting, Kamis (04/02/2021).
Dia yang dikenal dengan sebutan Dokter Koboi itu, lulus dengan predikat sangat memuaskan setelah berhasil mempertahankan tesisnya yang juga berkaitan dengan covid-19. Dia meraih IPK 3,28.
Baca Juga :
“Alhamdulillah, saya bisa melalui semua ini dengan baik. Tidak lain karena doa dan semangat dari keluarga dan sahabat semua,” katanya lewat video call usai menjalani ujian tutup.
Dalam tesisnya, Dokter Koboi ini mengangkat judul “Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Masyarakat Melaksanakan Protokol Kesehatan covid-19 di Kota Makassar”.
Dia menganalisis faktor predisposisi terhadap pelaksanaan protokol kesehatan covid-19 di Kota Makassar. Dan menganalisis faktor penguat terhadap protokol kesehatan covid-19.
“Kepatuhan menjadi kunci utama terhadap upaya memberantas dan mencegah terjadinya penularan,” sebutnya mengurai.
Atas capaiannya itu, Dokter Koboi menyampaikan terima kasih kepada para penguji dan pembimbing yang tak lelah menyemangatinya. Meski diakuinya, sempat nyaris menyerah.
“Terima kasih tak terhingga kepada Dr H Reza Aril Ahri SKM MKes, Dr Arman SKM MKes, Dr Drs H Haeruddin SKM MKes, Dr Hj Een Kurnaesih SKM MKes, dan Dr dr HA Muh Multazam MKes,” sebutnya.
Saat ini, kondisi Dokter Koboi perlahan mulai membaik. Dia tampak lebih segar dengan mengenakan jas hijau dan peci hitam. Walau di hidungnya masih melekat alat bantu oksigen untuk memudahkannya bernafas.
“Masih sesak, tapi jauh lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Hasil swab juga sudah kali dua negatif, makanya dokter yang merawat memindahkan ke ruang perawatan,” katanya.
Sebelumnya, dia dinyatakan mengalami covid-19 dengan gejala berat, sejak dirawat di RS Awal Bros Makassar. Hasil foto pnemonia bilateral pun dengan lesi mencapai 80 persen di kedua parunya. (*)
Komentar