PINRANG – Merdeka belajar adalah kebijakan besar dalam rangka mewujudkan transformasi pengelolaan pendidikan di Indonesia. Salah satunya dengan menghapus Ujian Nasional (UN) diganti Asesmen Kompetensi.
Asesmen nasional sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.
Diterapkannya kebijakan ini merupakan penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan dan peningkatan sistem evaluasi pendidikan. Tujuan utamanya mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Agar tujuan tersebut dapat tersosialisasi maka semua elemen pendidikan termasuk organisasi profesi mesti ikut mesosialisasikannya.
Baca Juga :
Hal tersebut, terungkap pada acara yang digelar oleh Ikatan Guru Indonesia {IGI} Pinrang pekan ini yang dihadiri oleh Kadisdikbud Pinrang yang diwakili oleh sekretaris dinas Musakkir, kepala cabang dinas wilayah X Diknas Sulsel Baharuddin Iskandar, Ketua IGI Sulsel dan dipandu oleh ketua IGI Pinrang Syaifuddin serta dihadiri ratusan peserta baik kepala sekolah, pengawas, maupun ratusan guru ikut dalam webinar tersebut, dengan menhadirkan pemateri nasional yaitu Khirstiyono Prahoro Sakti.
Menurut Sekdis Disdikbud Pinrang Muzakkir bahwa kegiatan ini diharapkan membantu tenaga kependidikan dalam memahami AKM itu sendiri. “Kami mengapresiasi IGI Pinrang yang mengadakan kegiatan yang sangat membantu pemerintah Pinrang khususnya dinas pendidikan” jelasnya. Untuk itu dia berharap agar peserta webinar mengikuti kegiatan tersebut dengan baik” tambahnnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Wil. X Baharuddin Iskandar juga mengapresiasi pelaksana kegiatan ini karena pihaknya baru mensosialisasikan di wilayah Enrekang dan Toraja sehingga webinar ini pihaknya mendukung kegiatan tersebut.
“Kami menyambut baik karena kegiatan ini penting dan tentunya bermuara kepada peningkatan mutu pendidikan kita. Kami berharap IGI terus bermitra dengan pihak cabang dinas dalam meningkatkan kompetensi guru kita”tambah mantan guru SMAN 11 Pinrang ini.
Sementaritu, Ketua IGI Sulsel Abdul Wahid Nara mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung program kegiatan IGI yang terus melaksanakan berbagai kegiatan peningkatan kompetensi guru.
“Kami berharap dan mengajak kepada guru untuk terus belajar bersama, mengingat perubahan terkadang cepat terjadi, sehingga jika ada perubahan tentu ini merupakan tantangan tersendiri bagi guru” jelasnya.
“Siapa yang menyangka bahwa dampak covid 19 membuat kita para guru mengubah strategi pembelajaran melalui daring dan tampa persiapan sebelumnya, sehingga kreativitas dan inovasi guru mesti selalu ditingkatkan” jelas Wahid Nara yang baru saja terpilih sebagai wakil ketua IGI Pusat.
Sementara itu pemateri Webinar Kristiyono menjelaskan secara gamblang tentang AKM bahwa dalam pembelajaran terdapat tiga komponen penting, yaitu kurikulum (apa yang diharapkan akan dicapai), pembelajaran (bagaimana mencapai) dan asesmen (apa yang sudah dicapai).
Asesmen dilakukan untuk mendapatkan informasi mengetahui capaian murid terhadap kompetensi yang diharapkan.
Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk menghasilkan informasi yang memicu perbaikan kualitas belajar mengajar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
“Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa tujuan AKM adalah sebagai informasi capaian kompetensi yang diperoleh peserta didik pada jenjang satuan pendidikan yang dimanfaatkan oleh guru dalam meningkatkan hasil belajar” jelasnya. (*)
Komentar