Logo Lintasterkini

PIJAR Bantah Kalau WaliKota Parepare Pernah Minta Maaf

Muh Syukri
Muh Syukri

Sabtu, 04 Juni 2016 16:59

Walikota Parepare, Taufan Pawe.
Walikota Parepare, Taufan Pawe.

PAREPARE – Pengurus Perhimpunan Jurnalis Ajatappareng (PIJAR) membantah pernyataan Wali Kota Parepare yang mengaku pernah meminta maaf terkait perkataannya beberapa waktu lalu yang dianggap mencederai kerja kerja jurnalis.

Koordinator Perhimpunan Jurnalis Ajatappareng (PIJAR), Abdillah MS, menegaskan, saat pertemuan di Hotel Kenari Bukit Indah beberapa waktu lalu, tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut Walikota untuk minta maaf atau pun mencabut statamennya.

Bahkan, kata jurnalis televisi nasiona ini, dalam forum tersebut, beberapa kali jurnalis ikut mengulang ucapan Walikota yang terekam yang menuding adanya wartawan telah mensetting dan mengerakkan terkait pemberitaan jenazah warga yang diangkut motor. Namun tetap saja Walikota Parepare, Taufan Pawe, tidak mengakui ucapannya.

“Dia mau menarik pernyataan tapi tidak dipublikasikan. Makanya kami menolak, karena ucapan itu sudah disampaikan ke publik, maka permohonan maaf itu juga harus disampaikan ke publik melalui media dan di depan teman-teman PIJAR,” kata Abdillah.

Namun sikap berbeda justru ditunjukkan Taufan dalam forum Konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke V yang digelar di salah satu hotel di Parepare, beberapa hari lalu. Di forum yang dihadiri puluhan anggota PWI Parepare dan Barru tersebut, Taufan mengeluarkan pernyataan tentang permintaan maaf.

“Saya punya data bahwa kromologisnya seperti itu sehingga saya mengatakan ada yang menggerakan wartawan dan bukan wartawan yang menggerakan. Dalam forum yang terhormat ini, kalau memang saya harus minta maaf, saya minta maaf, dan kalau memang saya harus cabut, saya cabut pernyataan saya itu,” jelas Taufan Pawe dalam pernyataannya di konferensi PWI.

Hanya saja, lagi-lagi pernyataan tersebut terkesan bersyarat karena Taufan meminta agar jurnalis memahami posisinya. Sebagai kepala daerah, dia meminta tolong agar marwah pemerintah dijaga.

“Kalau toh umpamanya pemerintahan daerah mudah mencabut pernyataannya dalam konteks-konteks tertentu, ini marwah pemerintahan tolong dimaklumi. Bukan saya tidak mau minta maaf dan mencabut pernyataan saya itu, karena itu tadi kefitraan saya bisa juga keliru, bisa saya salah, bisa emosional karena saya mau perfek” kata Taufan. (*)

 

[Baca Juga: Miris!!! Tidak Ada Ambulance, Jenazah Warga Parepare Dibawa Pakai Motor ]

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...