MAKASSAR – Kecelakaan lalulintas terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan kilometer 16 tepatnya di depan Kampus Universitas Islam Makassar (UIM), Minggu (4/9/2016) pagi. Dua orang sedang berboncengan motor bernasib nahas setelah diseruduk ban mobil truk yang copot.
Satu dari dua korban bernama Agung (18) meregang nyawa di lokasi. Sementara rekannya bernama Andika (19) mengalami kondisi kritis.
Agung yang merupakan warga Bonto Ramba lorong 10 nomor 4 meninggal di lokasi kejadian lantaran mengalami luka parah di sekujur tubuhnya. Yakniluka robek pada pipi kanannya, luka robek pada alis kanannya, memar pada dada, hidung berlumuran darah, dan memar pada bagian perut.
Baca Juga :
Sementara Andika yang merupakan mahasiswa Unhas ini, dalam kondisi kritis dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo untuk mendapat perawatan intensif. Andika mengalami luka pada hidung, memar pada pipi kanan, memar pada leher, memar pada dada dan lecet pada lutut kanan.
Informasi yang dihimpun di lokasi menyebutka, korban berboncengan temanya dengan menggunakan motor Honda Beat dengan nomor polisi DD 2371 XX yang bergerak dari arah Timur ke Barat. Sementara mobil truk tangki yang dikemudikan bernama Hamzah (42),warga Jalan Leang leang ini dengan nomor polisi DD 8741 KP, tiba-tiba saja ban bagian belakang sebelah kiri lepas. Seketika itu ban truk langsung mengelinding mengenai kedua korban.
“Kami telah mengevakuasi kedua korban dan sopir truk juga telah diamankan bersama kendaraan yang digunakan. Satu dari dua korban pengendara motor meninggal akibat ban truk mengenai korban. Sementara satu rekanya langsung dilarikan ke RS Wahidin Sudirohusodo untuk mendapat perawatan intensif,” jelas Kanit Laka Polrestabes Makassar AKP Cilcilia Sri Muliatsih.
Sementara itu salah seorang warga bernama Aidil Hak mengaku melihat insiden nahas itu. Ia mengaku melihat korban baru saja melakukan pengisian bensin, keluar dari SPBU mengarah ke Sudiang. “Saya lihat korban baru saja keluar melakukan pengisian bensin dan saat itu korban melaju mengarah ke Sudiang. Seketika itu ia diseruduk ban truk yang copot mengelinding,” ujar Aidil.
Hamzah, sopir truk mengaku tidang menyangka jika mobil kapsul yang dikendarainya bannya copot. “Saya tidak balap bawa mobil karena mobil ini bermuatan berat. Saya juga heran kenapa sampai ban mobil saya copot lalu menyeberang ke jalur lain,” tandasnya. (*)
Komentar