Logo Lintasterkini

Polres Pinrang Gagalkan Masuknya Sapi Bermasalah

Muh Syukri
Muh Syukri

Sabtu, 05 Maret 2016 20:07

Polres Pinrang Gagalkan Masuknya Sapi Bermasalah

PINRANG – Penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat serangan bakteri Antrax di Kabupaten Pinrang membuat seluruh Unsur terkait meningkatkan kewaspadaannya, salah satunya yaitu jajaran Polres Pinrang.

Hasilnya, Jumat (4/3/2016) malam sekira pukul 23.00 Wita, tim gabungan Polres Pinrang yang terdiri dari Polsek Patampanua dan Polsek Paleteang yang diback personil Unit Opsnal dan Ekonomi SatIntelkam Polres Pinrang, berhasil menggagalkan masuknya tiga ekor sapi yang tidak memenuhi persyaratan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di jalan Rappang Kota Pinrang.

Kapolres Pinrang AKBP Adri Irniadi melalui Kapolsek Paleteang, Iptu Gatot Yani di lokasi RPH mengungkapkan, sejak mewabahnya bakteri Antrax yang menyerang ratusan ekor sapi ternak dan kerbau di Desa Malimpung Kecamatan Patampanua Pinrang beberapa hari lalu, pihaknya langsung bergerak meningkatkan kontrol pengawasan masuknya ternak sapi di RPH yang berada di wilayah kerjanya.

“Kami langsung meningkatkan kontrol pengawasan di RPH. Dan malam ini, bersama Kapolsek Patampanua dan jajaran SatIntelkam Polres Pinrang, tiga ekor sapi asal Kabupaten Wajo yang masuk ke RPH terpaksa kami minta untuk ditolak karena tidak dilengkapi surat keterangan sehat dan layak konsumsi dari Dinas berkompeten tempat asalnya,” terang Gatot kepada awak media cetak dan elektronik yang mewawancarainya.

Di tempat yang sama, Kapolsek Patampanua AKP Muhammad Idris menambahkan, melihat perkembangan serangan bakteri Antrax di wilayah kerjanya yang sudah berstatus KLB, pihaknya bersama jajaran Polsek lainnya serta Satuan Intelkam Polres Pinrang bergerak cepat dalam meningkatkan pengawasan serta mengamankam jalur masuk dan keluarnya hewan ternak sapi dan kerbau dari wilayah endemik Antrax dan sekitarnya.

“Ini atensi langsung dari Bapak Kapolres dan tindaklanjut atas surat edaran Bupati Pinrang yang meminta jalur masuk dan keluarnya hewan ternak sapi dan kerbau di lokasi endemik Antrax dan sekirarnya ditutup sementara tanpa batas waktu yang jelas hingga adanya pernyataan aman dari Dinas terkait,” ungkap Idris.

Idris menuturkan, sejak keluarnya hasil pemeriksaan left dari BBvet Maros yang menyatakan kematian puluhan hewan ternak ini akibat serangan bakteri Antrax, koordinasi dengan pihak terkait seperti Distanak Kabupaten Pinrang dan unsur pemeritahan setempat langsung dilakukan. Khususnya langkah antisipasi akan terjadinya gejolak dari pemilik ternak yang tidak terima jika sapi ternaknya yang mati harus dimusnahkan dengan cara dibakar. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...