BANDAR LAMPUNG – Radikalisme dapat dicegah melalui kepedulian warga masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya dan mau membuka wawasan serta mengembangkan cara berpikir dengan seluas-luasnya. Karena di dalam Alquran pada ayat pertama telah diperintahkan kepada Umat Muslim untuk membaca (iqro) dan berusaha mengembangkan ilmu pengetahuan serta memahami Agama Islam secara sempurna.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P di hadapan sekitar 2.000 keluarga besar TNI-Polri, tokoh agama, alim-ulama dan tokoh masyarakat pada acara buka puasa bersama. Kegiatan ini dalam rangkaian Safari Ramadhan 1439 Hijriyah Panglima TNI dan Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian di Korem 043/Garuda Hitam, Jl. Teuku Umar Nomor 85, Bandar Lampung, Senin, (4/6/2018).
Lebih lanjut Panglima TNI mengajak seluruh keluarga besar TNI-Polri, tokoh agama, alim ulama dan tokoh masyarakat bersatu padu menjaga NKRI. Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan, agar jangan sampai NKRI terpecah-belah, bahkan hancur seperti wilayah konflik di belahan dunia lain serta tidak terjebak pada pemahaman sempit yang justru bertentangan dengan perintah agama.
Baca Juga :
“Kita harus bahu membahu untuk memberikan pemahaman yang positif dan merangkul seluruh komponen bangsa serta mengambil tindakan preventif untuk mencegah radikalisme dan terorisme,” kata Hadi Tjahjanto.
Di hadapan ribuan jamaah yang mengikuti acara buka puasa bersama tersebut, Panglima TNI ini menegaskan, Bangsa Indonesia tidak boleh takut dan lengah terhadap paham radikalisme. Sebab kata dia, paham radikalisme ada di sekitar kita, untuk itu masyarakat luas, aparat TNI dan Polri serta tokoh masyarakat harus membendung paham tersebut yang dapat berujung pada anarkisme dan aksi-aksi terorisme.
“Selain itu, diperlukan kepedulian para orang tua untuk mengawasi putra dan putrinya dari pengaruh radikalisme melalui media sosial, dimana saat ini sudah banyak generasi muda yang terpapar radikalisme melalui media sosial dan pertemuan-pertemuan tertutup,” tambahnya.
Disamping itu, Panglima TNI juga mengatakan bahwa Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) harus memiliki peran penting dalam mendeteksi dan mencegah adanya bibit-bibit radikalisme. Dia berpesan, agar Babinsa dan Babinkamtibmas dalam menjalankan tugasnya harus berkoordinasi dan bekerja sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh komponen masyarakat lainnya dalam upaya membendung masuknya paham radikalisme tersebut.
Panglima TNI juga mengingatkan, dalam waktu dekat Bangsa Indonesia akan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan penting, seperti Asian Games, Pilkada Serentak dan Pemilu 2019. Untuk kesuksesan kegiatan tersebut, sangat tergantung pada situasi keamanan nasional, dimana Asian Games selain menjadi pertaruhan nama baik Indonesia, juga menjadi potensi ekonomi yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Marilah kita tunjukkan bersama, khususnya masyarakat Lampung siap mensukseskan berbagai even tersebut dengan menjaga keamanan dan mempersiapkan diri sebagai tuan rumah yang baik,” katanya. (*)
Komentar