MAKASSAR – Program Environmental, Social, and Governance (ESG) yang dijalankan Pegadaian terus memberi dampak nyata bagi pelaku UMKM, termasuk penjual gorengan skala rumahan. Melalui inisiatif ini, Pegadaian tidak hanya fokus pada layanan pembiayaan, tetapi juga mendorong terciptanya ekosistem usaha yang berkelanjutan. Para pedagang gorengan mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan literasi keuangan, sehingga lebih memahami cara mengatur arus kas, memisahkan modal dengan keuntungan, hingga menyisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan emas.
Selain itu, aspek keberlanjutan juga menjadi perhatian. Pedagang gorengan yang biasanya masih menggunakan kantong plastik sekali pakai, kini diarahkan untuk beralih ke kemasan ramah lingkungan, seperti kertas minyak atau wadah anyaman bambu. Langkah ini sejalan dengan misi ESG Pegadaian dalam mengurangi limbah plastik dan menjaga lingkungan sekitar. Program sosial pun turut digalakkan, misalnya pendampingan usaha dan akses modal yang lebih mudah untuk pengembangan lapak kecil.
“Alhamdulillah, dengan adanya program ini saya merasa lebih percaya diri mengelola usaha. Dulu uang hasil jualan sering tercampur, sekarang saya sudah bisa mengatur dengan lebih rapi. Saya juga mulai beralih pakai kertas bungkus supaya tidak terlalu banyak plastik. Ternyata pelanggan malah senang karena terlihat lebih bersih dan sehat,” ungkap Rahma (40), penjual gorengan di Makassar.
Baca Juga :
Program ESG Pegadaian menjadi bukti bahwa dukungan terhadap UMKM tak hanya soal modal, tetapi juga pemberdayaan, keberlanjutan, dan kepedulian sosial.
#mengEMASkanindonesia


Komentar