Logo Lintasterkini

Pengamat : Sudah Waktunya OJK dan BI Siapkan Model KUR Digital

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Senin, 05 Desember 2016 21:43

Sudah waktunya OJK dan BI siapkan KUR berbasis digital.
Sudah waktunya OJK dan BI siapkan KUR berbasis digital.

JAKARTA – Pengamat ekonomi yang juga Ketua Komite Tetap Pengembangan Ekspor Kadin Indonesia, Handito Hadi Joewono mengatakan, sudah waktunya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) menyiapkan model Kredit Usaha Rakyat (KUR). Model KUR ini yang berbasis digital untuk startup alias perusahaan baru di sektor teknologi.

“Sambil menyiapkan papan listing dalam bursa efek, ada baiknya sudah dimulai dengan adanya KUR yang arahnya ke teknologi,” kata Handito di Jakarta, Jumat (2/12/2016).

Handito mengatakan, apalagi startup teknologi tidak masuk dalam kategori bisa mendapat pinjaman dari perbankan, hal ini perlu dicarikan sebuah solusi. Menurut dia, Jamkrindo siap membantu untuk menyiapkan KUR berbasis teknologi digital ini.

“Jadi ada startup yang membutuhkan dananya dari sisi listing, ada juga yang dari sisi kredit yang waktunya jangka panjang,” katanya.

Ia menambahkan, pihaknya melihat resiko yang perlu diwaspadai oleh para pelaku startup teknologi. Dimana sesuatu yang baru atau asing akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk diterima dipasar.

“Jadi siapkan bisnis model yang tepat, yang bisa masuk di pasar,” tambahnya.

Menurutnya, untuk menjadi pelaku startup dibutuhkan penguasaan teknologi. Banyak pihak yang bermodal hanya kreatifitas saja. Namun itu saja tidak cukup. Sebab dia beralasan, penyiapan KUR juga dibutuhkan pengusaan teknlogi, sehingga diperlukan eginering-eginering yang benar-benar paham.

“Jika kreatifitas itu tidak dibarengi dengan pengusaan teknlogi, nanti mereka akan tergantung kepada program atau sofwafre dari luar negeri,” katanya.

Ia melihat kosentrasi atau tumbuhnya para startup itu dari kalangan kampus. Makanya tidak heran jika ada suatu daerah yang terdapat banyak kampus, biasanya akan banyak muncul pemuda yang bisnis ke arah startup, misalnya Bogor, Bandung, Jakarta, Yogyakarta dan Makassar.

“Disitulah (kampus, red) tempat yang memberikan peluang kepada masyarakat untuk mencipatakan startup-startup yang bermanfaat untuk orang banyak,” ujarnya.

Dikatakan, UMKM dan industri kreatif mutlak dibutuhkan dalam perekonomian selain sebagai fondasi penyiapan perusahaan besar baru. Juga untuk membuka kesempatan seluas luasnya berbisnis dan menyediakan lapangan kerja. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...