TORUT – Seorang wanita bernama Rosa Banne La’bi yang kerap disapa Mama Violet (35), warga Kawasik Lembah Nanggala Kabupaten Toraja Utara, ditemukan tewas bersimbah darah pada hari Senin (5/12/2016), sekira pukul 10.00 Wita. Wanita ini pertama kali ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa lagi di Dusun Kawasik, Lembah Nanggala, Kecamatan Nanggala, Kabupaten Toraja Utara.
Korban dibunuh dengan cara ditebas parang oleh pelaku bernama Agustinus (47), warga Kawasik, Lembah Nanggala, Kecamatan Tondon Nanggala, Kabupaten Toraja Utara. Ironisnya, aksi pembunuhan yang dilakukan pelaku terhadap korban terjadi didapur umum dalam rangka acara pesta kematian yang disaksikan oleh beberapa warga, diantaranya Paulus (50), Adolvina (33), Simri M (37) dan Merry Masangka (46), yang berdomisili di lokasi kejadian.
Dari informasi yang dihimpun menyebutkan, sekira pukul 10.00 Wita, para saksi bersama korban sementara kerja di dapur umum acara pesta kematian. Kemudian pelaku masuk ke dapur dan bertanya ke saksi bernama Paulus dengan mengatakan “apara mi pogau” (apa kalian lakukan ?).
Baca Juga :
Setelah bertanya seperti itu, kemudian saksi bernama Merry melihat pelaku mencabut sebilah parang dari sarung parang yang diletakkan di pinggangnya dengan menggunakan tangan kanannya.
Selanjutnya pelaku mengayunkan parang tersebut dan langsung menebas leher bagian belakang korban sebanyak 1 (satu) kali, sehingga korban terjatuh ke tanah bersimbah darah. Usai melakukan aksinya pelaku mengatakan kepada para saksi dengan kalimat “dia tuduh saya pencuri”.
Pada saat pelaku akan meninggalkan lokasi kejadian dihentikan oleh beberapa warga dan selanjutnya menghubungi anggota Polsek Tondon. Selang beberapa menit kemudian petugas tiba dan langsung diamankan di Polres Tana Toraja.
Kemudian warga bersama anggota Polsek Tondon Nanggala membawa korban ke RS Elim Rantepao, namun nyawa korban sudah tidak dapat tertolong (MD). Selanjutnya pada pukul 13.00 Wita jenazah korban dibawa kerumah duka di Dusun Kawasik Lembah Nanggala Kabupaten Toraja Utara untuk disemayamkan.
Ironisnya, korban merupakan keponakan dari pelaku. Dugaan sementara motif pelaku melakukan perbuatan tersebut dikarenakan sakit hati karena korban pernah mengatakan dan meneriaki pelaku pencuri. Kasus ini dalam penanganan pihak Polsek Tondon Nanggala. (*)
Pelaku yang ditangkap di TKP.
Komentar