BANGLADESH – Musim hujan yang terjadi di pemukiman pengungsi Rohingya di Cox Bazaar, Bangladesh sudah mulai memasuki puncaknya. Hujan deras dan angin, Selasa (4/7/2018) menyebabkan sedikitnya terjadi 37 titik tanah longsor dan berimbas pada puluhan orang yang mengalami cedera, serta kematian seorang anak.
Tercatat sebanyak 700.000 ribu jiwa yang sejak Agustus 2017 mengungsi ke Bangladesh, kini mencoba bertahan dalam tenda yang kebanyakan tak cukup mampu menahan badai. Sejak Mei 2018, jumlah warga yang menjadi korban banjir dan longsor mencapai 33.220 jiwa dan 10.000 diantaranya adalah anak-anak.
Beberapa fasilitas seperti jembatan, saluran drainase, sanitasi hingga akses jalan juga mengalami kerusakan terutama di daerah-daerah pengungsian yang terdampak seperti Ukhia dan Teknaf. Saat ini para pengungsi terpaksa tidur beratapkan langit.
Baca Juga :
Harta dan ragam sandang lenyap terhempas banjir dan tertimbun longsor, hanya menyisakan pakaian yang melekat di tubuh. Jelas, sudah tak ada lagi gentong penyimpanan bahan makanan ataupun sawah pertanian di sana.
Nyaris seluruhnya telah hancur dan terbalut lumpur akibat banjir besar. Dengan musim hujan yang biasanya berlangsung hingga sekitar Bulan Oktober, maka akan sangat dibutuhkan perbaikan fasilitas dan tempat tinggal serta logistik bantuan lainnya seperti paket pangan, obat-obatan, selimut dan air bersih bagi puluhan ribu pengungsi.
“Mari, salurkan kepedulian sahabat untuk saudara-saudara kita Muslim Rohingya melalui rekening atas nama Aksi Cepat Tanggap BNI Syariah Rekening Nomor : 66 0000 2219 atau Bank Mandiri Rekening Nomor : 127 000 781 6596. Untuk informasi, layanan jemput dan konfirmasi donasi, dapat menghubungi SMS/WA Center : 0852 1000 5667Phone : 0821 9224 1414,” kata Mustafa Mathar, Humas ACT Sulsel, Jumat (6/7/2018). (*)
Komentar