MAKASSAR – Puluhan jamaah umroh asal Makassar, Sulawesi Selatan, saat ini tertahan di Mekah, Arab Saudi. Mereka diduga tidak diperbolehkan pulang ke tanah air karena diminta membayar biaya tambahan sebesar empat koma lima juta rupiah per orang oleh pihak travel Salsabila. Sebagian besar jamaah kini tidak memiliki dana tambahan.
Puluhan jamaah umroh asal Kota Makassar yang seharusnya telah kembali ke Indonesia setelah menjalankan ibadah umroh selama dua belas hari, kini masih tertahan di Mekkah. Penahanan ini disebabkan oleh tuntutan biaya tambahan yang diminta oleh pihak travel Salsabila sebesar Rp 4,5 juta per orang, sementara beberapa dari mereka tidak lagi memiliki uang.
Pihak travel Salsabila juga diduga belum menyelesaikan pembayaran kepada Asosiasi Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesturi) Sulawesi Selatan.
Menurut salah satu keluarga jamaah, pihak travel tiba-tiba meminta uang tambahan yang membuat para jamaah panik dan terkejut. Paspor keluarga jamaah tersebut juga ditahan karena belum membayar biaya kamar di Mekah, padahal paket travel yang dibayar sudah mencakup biaya hotel.
“Pihak travel meminta tambahan uang yang tidak kami perhitungkan. Paspor keluarga kami juga ditahan akibat masalah pembayaran kamar, padahal paket yang kami bayar sudah mencakup biaya hotel, ” ujar Irwan Ab, salah seorang keluarga jamaah, Kamis (5/9/2024).
Sementara itu, Ketua Kesturi Sulawesi Selatan membantah bahwa jamaah tertahan. Ia menyatakan bahwa masalahnya hanya pada waktu kepulangan yang belum tiba. Ia juga mengakui bahwa pihak travel Salsabila menghadapi masalah internal sehingga Kesturi turun tangan mencari solusi.
“Jamaah tidak tertahan, mereka hanya menunggu waktu kepulangan. Kami tengah mencari solusi karena pihak travel menghadapi masalah internal,” terang Muh Sirajuddin, Ketua Kesturi Sulsel.
Hingga saat ini, para jamaah umroh masih menunggu kepulangan mereka ke tanah air. (*)