Logo Lintasterkini

Maju Pilkada, Akademisi Dinilai Figur yang Bersih

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Minggu, 06 November 2016 14:53

Dr.Arief Witjaksono,S.Ip,M.A.
Dr.Arief Witjaksono,S.Ip,M.A.

MAKASSAR – Beberapa figur akademisi disebut akan ikut bertarung pada pemilihan kepala daerah baik Gubernur maupun Pemilihan Bupati atau Wali Kota yang digelar serentak di beberapa daerah Sulawesi Selatan tahun 2018 mendatang. Figur tersebut diantaranya, Prof. Nurdin Abdullah, Bupati Bantaeng yang juga guru besar Universitas Hasanuddin.

Prof. Nurdin Abdullah telah mendeklarasikan diri untuk bertarung pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2018 mendatang. Semantara itu, khusus Kota Makassar, ada nama Andi Mustaman, mantan legislator DPRD Sulsel yang juga Ketua Yayasan Bhakti Bumi persada yang membina STIE Wira Bhakti Makassar.

Selain itu ada nama Ketua Yayasan Pendidikan Makassar Endre Cecep Lantara juga disebut-sebut akan ikut bertarung memperebutkan kursi yang saat ini diduduki Danny Pomanto.

Dosen Hubungan Internasional Universitas Bosowa (Unibos) 45, Dr.Arief Witjaksono,S.Ip,M.A mengatakan, kehadiran akademisi pada kontestasi politik ada relevansi dengan kejenuhan terhadap praktek birokrasi yang terkesan lamban.

“Para birokrat saat ini tak kunjung menyelesaikan masalah-masalah yang ada,” kata Arief di Makassar, Minggu (6/11/2016).

Kata dia, semakin besarnya ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintahan, yang dalam prosesnya tidak hanya membutuhkan dukungan publik. Tetapi juga dukungan politik dari partai politik.

“Secara kelembagaan, masyarakat juga sudah kurang percaya lagi dengan partai politik dan DPRD,” ungkapnya.

Sehingga kata Arief, akademisi bisa menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat, apalagi jika memiliki prestasi dibidangnya atau di tempat lain.

[baca juga : Akademisi Diminta Muncul di Pilkada]

“Figur akademisi ini sering dimaknai sebagai yang bersih dan kurang bersentuhan dengan faktor-faktor penyebab korupsi. Sehingga poin inilah yang akan melariskan jualan ke masyarakat,” terangnya.

Kata Arief yang saat ini juga mengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, peluang menang akademisi yang maju dalam kontestasi demokrasi Pilkada sama dengan calon-calon yang berasal dari kalangan politisi. Untuk itu, kata dia, akademisi saat ini harus mengambil sikap, apakah ingin bertarung melalui jalur partai atau independen.

“Semua tergantung dari strategi dan taktik tim masing-masing,” tutup Arief. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...