CILACAP – Ada yang heboh di Cilacap. Warga dihebohkan dengan adanya informasi kapal berbendera asing yang membawa Anak Buah Kapal (ABK) setelah perjalanan dari India positif Covid-19.
Hebohnya informasi itu sudah berseliweran di jagad media sosial (medsos). Dalam narasi yang tersebar, kapal MV Hilma Buker mengangkut 20 crew kapal yang bermuatan gula rafinasi.
Ternyata hal itu dibernarkan Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Farid Ma’ruf soal adanya informasi itu. Disebutkan, kapal bermuatan gula rafinasi tiba di Cilacap pukul 16.00 WIB pada tanggal 25 April 2021 lalu. Kemudian dilakukan pemeriksaan karantina kesehatan oleh petugas KKP kelas II Cilacap, dengan hasil secara umum tampak sehat.
Baca Juga :
Hanya saja, kata dia, setelah dilakukan Rapid Antigen terhadap 20 ABK menunjukkan hasil, tiga orang terkonfirmasi positif. Kemudian pemeriksaan kesehatan dilanjutkan dengan tes PCR kepada tiga penumpang yang terkonfirmasi positif covid-19 tersebut.
“Hasilnya, tanggal 26 April pukul 17.14 WIB menerima hasil PCR yang menunjukkan konfirmasi positif covid-19. Kemudian tanggal 28 April 2021 lalu, boarding office KKP Kelas II Cilacap mengambil sampel Genoma 3 ABK yang positif tersebut untuk dikirim ke Balitbangkes Kemenkes di Jakarta,” ujarnya dikutip dari suara.com.
Untuk lebih meyakinkan dan memberikan hasil yang gamblang, pada tanggal 30 April sampai 4 Mei, para ABK tersebut dilakukan pemeriksaan spesimen secara bertahap.
“Selama menunggu semua ABK isolasi di kapal. Tapi sekarang sudah dievakuasi ke RSUD Cilacap karena didapati hasil 13 orang positif covid-19,” terangnya.
Kapal tersebut sempat melakukan bongkar muat pada tanggal 1-4 Mei 2021 di Dermaga 4 Tanjung Intan Cilacap dengan pengawasan petugas KKP Kelas II Cilacap.
Selanjutnya tanggal 4 Mei dilakukan pengawasan kapan dalam karantina pelabuhan tersebut.
“Hasilnya aman dan terkendali. Sudah tidak ada lagi bongkar muat sejak tanggal 3 Mei pukul 15.00 WIB. Tanggal 5 Mei 2021 lalu kami menerima laporan dari RSUD bahwa satu pasien dalam kondisi tidak stabil dan harus dilakukan pemantauan intensif,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Griana Dewi mengatakan, para ABK yang positif tersebut merupakan warga negara Filipina.
Ia belum bisa memastikan virus yang dibawa para ABK ini apakah jenis varian baru yang sedang menjangkit negara India
“Kita belum bisa pastikan, tapi sesuai dari panduan kementerian kesehatan, kalau ada kecurigaan dari luar negeri, memang kita kirimkan swab sampelnya ke Balitbangkes untuk dilakukan pemeriksaan,” katanya.
Pihaknya sampai saat ini masih menunggu hasil tersebut, karena memerlukan waktu beberapa hari untuk kemudian diambil tindakan.
“Satu pasien yang kurang stabil sudah masuk ke ruang ICU. Kalau yang 12 hanya bergejala ringan saja. Ada yang hanya demam atau batuk saja,”
Para ABK tersebut seluruhnya berjenis kelamin laki-laki. Sementara 7 ABK yang negatif saat ini menjalani karantina di kapal.
Karena sempat kontak dengan para tenaga bongkar muat di pelabuhan, tim dari KKP kemudian melakukan swab lanjutan.
“Terhadap tenaga bongkar muat dan petugas pengawas, sebanyak 49 orang sudah dilakukan rapid antigen. Hasil seluruhnya negatif,” pungkasnya.
Pemkab Cilacap mengimbau warga untuk tetap tenang dengan beredarnya informasi tersebut. Warga juga diminta agar tetap menjaga protokol kesehatan secara disiplin. (*)
Komentar