GOWA – Aksi tidak terpuji dipertontonkan oknum patori bermotor (patmor) Polres Gowa, Rabu (6/11/2013) malam. Mereka yang berjumlah enam orang mengendarai motor secara membabi buta menganiaya sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) saat melakukan penggalangan dana di lapumpu merah perbatasan Gowa-Makassar.
Akibat peristiwa tidak terpuji itu, dua mahasiswa, yakni Rahmat Hidayat, dan Muhammad Fadli, serta seorang mahasiswi, Ningsih, dari jurusan Seni drama tari dan musik (Sendratasik) UNM, mengalami luka dan trauma, akibat kelakuan oknum polisi tersbut.
Informasi yang dihimpun aksi brutal oknum polisi tersebut bermula, saat korban bersama sejumlah rekan mahasiswanya, mengamen dalam rangka penggalangan dana untuk kegiatan kemahasiswaan, di lampu merah perbatasan Gowa-Makassar. Tiba-tiba oknum patmor Polres Gowa, yang mengendarai sepeda motor, sebanyak 3 unit saling berboncengan mendatangi para mahasiswa dan melakukan tindakan yang tidak terpuji.
Baca Juga :
Saat itu mahasiswa langsung berhamburan, kaki Ningsih sempat diinjak oleh salahsatu oknum tersebut, sedangkan Rahmat dan Fadli dibawah ke pos lantas di Jalan Sultan Hasanuddin, Gowa, kemudian dipukul dengan menggunakan gitar korban.
“Saya dibawa ke pos lantas di depan mie titi di Gowa. Disitu saya dipukul pake gitar yang saya pake mengamen. Sudah dipukul saya disuruh pulang,” ujar Rahmat.
Aksi brutal dari kepolisian tersebut sungguh disayangkan oleh sejumlah rekan korban yang dianiaya beberapa oknum polisi berpakain lengkap tersebut.
Firman Ari Subekti, Ketua Umum Keluarga Mahasiswa Fakultas Seni dan Desain, mengecam, dan mendesak Kapolda Sulselbar, untuk mengusut tindakan yang dilakukan oleh oknum patmor tersebut.
“Kami tidak terima diperlakukan seperti ini. Kami hanya cari dana untuk kegiatan kami, bukan untuk makan. Kami meminta kepada pimpinan tertinggi untuk mengusut kasus ini,” tegas Firman.
Firman mengatakan, sejumlah mahasiswa dan mahasiswi yang menyaksikan aksi kebrutalan oknum tersebut mengalami trauma yang mendalam.(dra)
Komentar