MAKASSAR — Korban banjir Sulawesi Selatan mulai terserang berbagai macam penyakit, terutama diare dan gatal-gatal. Saat ini, tim medis di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan Takalar sibuk mengurusi para korban banjir yang terserang penyakit.
Baca Juga :
Di Kota Makassar, puluhan korban banjir yang menderita penyakit diungsikan ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas. Sementara di kabupaten Gowa, tercatat 40 warga terserang penyakit dan mendapat perawatan tim medis di posko penanggulangan bencana.
Korban banjir di Kabupaten Gowa ditangani oleh tim medis yang terdiri dari dua orang dokter dan empat tenaga perawat. “Warga yang agak serius sakitnya dibawa ke rumah sakit untuk pengobatan, sedangkan yang lainnya, alhamdulillah mereka sudah agak sembuh terbantu obat-obatan dan penanganan tim medis di posko,” kata Camat Somba Opu, Andi Kumala Andi Idjo.
Andi Kumala mengatakan, dari 274 kepala keluarga (sesuai jumlah rumah terendam), masih ada 100 KK yang bertahan tidak mau dipindah ke pengungsian dengan alasan kondisi rumahnya masih bisa dihuni. Warga khawatir bila rumahnya ditinggalkan akan menjadi sasaran penjarahan atau pencurian.
Sementara itu, di Kabupaten Takalar, korban banjir juga mulai terkena berbagai penyakit yang didominasi diare dan DBD. Korban yang tercatat di RSUD Padjonga Daeng Ngalle sudah puluhan pasien yang dirawat dari berbagai kalangan usia. Pasien terbanyak merupakan anak balita hingga anak usia 12 tahun.
“Lonjakan pasien ini mulai cuaca buruk dan puncaknya saat genangan air terjadi di mana-mana, tetapi kita masih bisa menanganinya. Buktinya, tidak ada pasien yang dirawat di lorong- lorong rumah sakit,” ujar Kepala IGD RSUD Padjonga Daeng Ngalle, dr Irmastuti. (kpc)
Komentar