Logo Lintasterkini

Demisioner Ketua HMI Makassar Protes Keras Jika ‘Orang Bule’ Pimpin BUMN

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Minggu, 08 Januari 2017 00:40

Demisioner Ketua HMI Makassar, Hasan Basri Baso protes kebijakan yang akan mempercayakan WNA pimpin BUMN.
Demisioner Ketua HMI Makassar, Hasan Basri Baso protes kebijakan yang akan mempercayakan WNA pimpin BUMN.

MAKASSAR – Wacana yang dilontarkan Presiden Joko Widodo untuk menempatkan ‘orang-orang bule’ memimpin perusahaan berpelat merah di Indonesia (baca-BUMN) dianggap mencederai hati putra-putri pribumi asli Indonesia. Terkesan, orang nomor satu di Republik Indonesia ini lebih memberi tempat pada WNA untuk memimpin semacam BUMN, dibanding mempercayakan pada WNI pribumi.

“Saya bahkan ingin ada tiga atau empat bule profesional yang memimpin perusahaan BUMN, agar orang-orang kita belajar serta termotivasi dan berkompetisi dengan adanya orang-orang asing itu,” ucap Presiden Jokowi yang dilontarkan saat jamuan santap siang dengan para pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Merdeka Jakarta, Selasa, (3/1/2016) lalu.

Menanggapi hal diatas, Demisioner Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar, Hasan Basri Baso memprotes keras atas pernyataan Presiden RI ke-7 Indonesia, Joko Widodo tersebut. Menurutnya, Presiden tidak semestinya mengeluarkan statemen terkait kepemimpinan dibeberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut dikelola pleh tenaga asing.

Menurut Hasan, Presiden Jokowi seharusnya mengutamakan kepada putra-putri pribumi Indonesia, daripada Warga Negara Asing (WNA). Selaku Presiden di negeri ini, seharusnya lebih bijaksana, agar bangsa ini menjadi lebih baik.

“Apabila ini adalah persoalan kompetisi sehubungan dengan menurunnya kinerja di beberapa BUMN, maka Presiden harus meminta satu putra-putri dari setiap provinsi di Indonesia untuk ditempatkan di beberapa BUMN tersebut, keterlibatan asing akan berdampak politik dan perekonomian di Indonesia itu sendiri,” ujar Hasan Basri Baso.

Hasan menambahkan, ini adalah tantangan besar bagi pemuda dan mahasiswa. Pernyataan Presiden Jokowi tersebut telah menciderai kemampuan proses pendidikan yang sedang dijajaki putra-putri menuju wilayah profesionalitas. Jika memang keinginan Presiden tetap memutuskan untuk menetapkan Warga Negara Asing (WNA) menduduki beberapa BUMN, bukan hanya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) saja, tapi beberapa Organisasi mahasiswa dan kepemudaan akan melakukan tahapan evaluasi terhadap kebijakan tersebut. (*)

 Komentar

 Terbaru

Nasional13 November 2025 00:33
Mafia BBM Rugikan Negara Trilyunan, Anggota Komisi III DPR RI Frederik Kalalembang : Kita Akan Panggil Kapolri dan Pertamina
JAKARTA — Praktik penyimpangan distribusi bahan bakar minyak (BBM) melalui jalur laut, yang dikenal dengan istilah “kencing di laut”, kembali me...
News12 November 2025 21:55
Belajar dari Makassar, BI Malang Puji Digitalisasi Perumda Pasar: Pasar Tradisional Tak Akan Mati
MAKASSAR  – Langkah digitalisasi yang dilakukan Perumda Pasar Makassar Raya menarik perhatian berbagai daerah di Indonesia. Kali ini, giliran K...
Ekonomi & Bisnis12 November 2025 20:54
Kominfo Makassar Gelar Bimtek Penyusunan Arsitektur dan Peta Rencana Pemerintah Digital
MAKASSAR – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Makassar menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Arsitektur dan Peta Rencana P...
Ekonomi & Bisnis12 November 2025 20:11
Kuasa Hukum PT Hadji Kalla Sebut Bos Lippo Cuci Tangan Terkait Eksekusi Abal-Abal di Lahan Tanjung Bunga Makassar
MAKASSAR – Polemik eksekusi lahan di kawasan Tanjung Bunga kembali memanas. Menyusul aksi eksekusi yang disebut “abal-abal” di atas lahan mi...