MAKASSARÂ – Fathir Muhammad (13 bulan), korban peluru ‘nyasar’, akhinya meninggal dunia di ruang ICU Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Jalan Perintis Kemerdekaan KM 11, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Jumat (8/3/2013) dinihari sekitar pukul 00.14 Wita.
Baca Juga :
Fathir meninggal dunia setelah menjalani masa kritis dan perawatan selama satu bulan lebih, setelah tertembak pada Jumat 1 Februari lalu di kediaman orang tuanya di Jalan Baji Gau No 3F, Makassar.
Jenazah Fathir langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Pagi ini terlihat sanak keluarga berdatangan di rumah duka di Jalan Baji Gau Raya, Nomor 3 F, Kecamatan Mamajang, Makassar. Terlihat pula tim dari Laboratorium Forensik mendatangi rumah duka, dan baru melakukan penelitian jarak tembus peluru dari plafon rumah hingga mengenai korban.
Menurut ibu korban, Hikmah kepada polisi yang datang ke rumah duka mengatakan, penyelidikan kasus ini harus terus dilanjutkan hingga pelakunya bisa terungkap. “Saya mohon pak, jangan hentikan penyelidikan kasus ini. Supaya pelakunya bisa diungkap,” kata Hikmah.
Fathir adalah putra bungsu dari tiga bersaudara buah hati pasangan Fikar (23) dan Nur Hikmah (24), warga Jalan Baji Gau Raya, Nomor 3 F, Kecamatan Mamajang, Makassar. Fikar pernah menceritakan, saat kejadian, anak bungsunya tengah bermain dengan kakaknya, Putra (2) dan Fadel (4), di depan televisi di rumahnya.
Tiba-tiba terdengar suara letusan keras. “Awalnya ibu Fathir bilang lampu yang meletus. Namun, keluarga kaget saat melihat kepala Fathir mengeluarkan darah,” ungkap Fikar beberapa waktu lalu.
Pasca tertembaknya kepala Fathir, awal Februari lalu, bayi tersebut sempat berpindah-pindah rumah sakit karena peralatan. Terakhir, Fathir dibawa ke RSUP Wahidin Sudirohusodo untuk menjalani operasi.
Operasi pengeluaran proyektil peluru dari kepala Fathir yang mengenai otak belakangnya tertunda beberapa kali, karena kondisi kesehatannya menurun. Peluru di kepala Fathir berhasil dikeluarkan, Senin (18/2/2013).
Fathir meningggal diselimuti misteri, sebab hingga ajal menjemput polisi tidak mampu menjawab dan mengungkap siapa dalang atau pelaku di balik menembakan misterius yang menimpa bocah tak berdosa itu. (kpc)
Komentar