MAKASSAR – Bocah berusia lima bulan yang diduga akibat gizi buruk, Nurul Fitri akhirnya meninggal dunia di Makassar setelah tidak sempat mendapatkan perawatan intensif dari tim medis di kampung halamannya, Kabupaten Pangkep.
Baca Juga :
“Sejak menginjakkan kaki di Makassar, orang tua bersama bocah penderita gizi buruk itu sudah mendapatkan penanganan oleh tim posyandu karena terlapor di kelurahan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Makassar dr Nur Aisyah Tun Azikin di Makassar, Selasa (8/1/2013).
Ia mengatakan, keberadaan bocah itu diketahui melalui kader pos pelayanan masyarakat terpadu (posyandu) kelurahan, sehingga langsung diberikan tindakan pendampingan untuk menaikkan berat badannya.
Diungkapkannya, bocah bersama orang tuanya, Askari dan Sri Wahyuni itu menginjakkan kaki di Kota Makassar pada November 2012 dengan berat badan penderita hanya 3,4 kilogram (kg).
Selama beberapa hari dirawat di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) kelurahan, bocah itu kemudian dirujuk ke RSB Fatimah Makassar dan selama di rumah sakit, korban mempunyai kelainan dari balita lainnya.
Kelainan yang ditemukan pada anak itu yakni tidak adanya lagit-langit pada mulutnya sehingga anak itu kesulitan untuk menerima asupan makanan maupun minuman, meskipun pendampingan dengan memberikannya susu sudah dilaksanakan.
“Kader di posyandu sudah berusaha maksimal untuk meningkatkan berat badan serta menyelamatkan anak itu, tetapi karena kelainan itu yang membuatnya tidak bisa bertahan lebih lama,” katanya.
Ia menyatakan, meskipun anak dan orang tua korban merupakan warga Sanggerang, Kelurahan Baleangin, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, tetap saja mendapatkan pelayanan yang sama dengan warga Makassar lainnya karena tujuan dari kesehatan hanya menyelamatkan orang.
Orang tua korban yang tinggal sementara di rumah neneknya di Jalan Suangga lorong 2/20 D, Kecamatan Tallo, Makassar sudah menguburkan anaknya pada siang harinya. (ant)
Komentar