MAKASSAR – Pihak Wahdah Islamiyah segera menempuh jalur hukum setelah disebut sebagai organisasi teroris oleh salah satu televisi nasional. Pasalnya, tuduhan itu hanya fitnah yang sengaja dihembuskan tanpa dasar yang jelas.
Hal itu disampaikan Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin saat menggelar jumpa pers di Rumah Makan Ulu Juku Jalan Racing Centre, Makassar, Sabtu (9/1/2016) sekira pukul 20.00 Wita.
Menurut dia, pemberitaan Metro TV pada 3 Januari 2016 lalu sebagai sebagai fitnah karena tanpa dasar sema sekali. Zaitun menolak tuduhan tersebut dan akan mempersoalkan dan menuntut secara hukum.
Baca Juga :
“Kita akan menuntut secara hukum. Ini sudah pelanggaran karena menyebarkan fitnah,” tandas Muhammad Zaitun Rasmin yang juga Pemimpin Ulama Asia Tenggara itu.
Konferensi pers tersebut dihadiri sejumlah pihak. Antara lain, perwakilan BNPT, Ketua Dewan Harian Forum Ukhuwah Islamiyah Sulsel Prof Ahmad Sewang MA, Prof Arfin Hamid SH MH Ketua Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme Sulsel sekaligus pimpinan NU wilayah Sulsel, Senator DPD RI AM Iqbal Parewangi, anggota DPRD Sulsel Fraksi PPP Ismail Wahid, Dr Kyai H Mustamin Bosrah pimpinan Muhammadiyah Sulsel, Sekkum MUI Sulsel Prof Dr M Ghalib serta beberapa ulama lainnya.
Kedatangan Ustadz Zaitun Rasmin di Makassar dalam rangka meresmikan gedung pendidikan di Kabupaten Bantaeng pada Minggu (10/1/2016) besok. Ia disambut ratusan massa Wahda Islamiyah yang rela menunggu halaman parkir Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, sejak siang.
Massa dan simpatisannya datang dari berbagai kabupaten di Sulsel ini untuk memberikan dukungan moril setelah pimpinan dan organisasi mereka dituduh sebagai jaringan teroris dalam pemberitaan Metro TV belum lama ini.
Sebelumnya, sekira pukul 17.07 Wita Pimpinan Umum Wahda Islamiyah Ustadz Zaitun Rasmin, tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dengan menggunakan pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6235. (*)
Komentar