MAKASSAR – Sejumlah nama bermunculan dan disebut-sebut akan menantang petahana Mohammad Ramdhan ‘Danny Pomanto’ di Pemilihan Wali Kota Makassar (Pilwali) yang sedianya digelar pertengahan 2018 mendatang. Sedikitnya ada 10 nama figur baru yang akan menantang sang petahana, kini mulai intens mensosialisasikan diri untuk mendapatkan dukungan masyarakat saat Pilwali Makassar.
Mereka adalah Danny Pomanto, Syamsu Rizal MI, Rachmatika Dewi, HA Mustaman, Idris Manggabarani, Husain Abdullah, Irman Yasin Limpo, Farouk M Betta, Kadir Halid dan Hamzah Hamid. Diantara nama tersebut, Irman Yasin Limpo, dan Kadir Halid pernah menantang Danny Pomanto di Pilwali 2013 lalu saat berpasangan dengan Syamsu Rizal, yang kemungkinan menjadi penantangnya di Pilwali 2018 mendatang.
Sementara itu, figur baru juga patut diwaspadai oleh petahana. Mereka adalah Rachmatika Dewi, Ketua Nasdem Kota Makassar. Calon penantang petahana Danny Pomanto, saat ini menjabat Wakil kKetua DPRD Sulsel, serta terdapat nama HA Mustaman, dengan latarbelakang akademisi plus politisi yang pernah menjadi legislator DPRD Sulsel dua periode.
Baca Juga :
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Dr. Firdaus Muhammad mengatakan, kehadiran figur baru dalam Pemilihan Wali Kota Makassar sangat terbuka. Menurutnya, meski masih sulit menyaingi popularitas Danny Pomanto sebagai sang petahana, namun sosialisasi yang maksimal bisa menjadi modal bagi pendatang baru.
“Jika penantang mampu meyakinkan publik dengan tawaran program yang lebih baik dan realistis, hal tersebut bakal jadi nilai jual bagi pendatang baru,” jelas Dr Firdaus, di Makassar, Senin, (9/1/2017).
Hal senada juga diungkapkan Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Bosowa 45 Makassar, Dr Arief Wicaksono. Menurutnya, kehadiran figur baru diperhelatan Pilwali Makassar adalah hal positif. Arief mengungkapkan, figur baru bisa menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat Kota Makassar.
“Jika ingin terjaring survei, saya tidak apa sosialiasi di media, terutama media sosial, tapi kalau ingin serius menjadi calon harus terjun langsung ke masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPD PAN Kota Makassar, Hamsah Hamid mengatakan, soal peluang memenangkan pertarungan Pilwali Makassar itu menjadi urusan belakang. Menurutnya, siapapun yang jadi Wali Kota harus berpihak pada kepentingan rakyat.
“Kita lihat nanti peluangnya, hal terpenting sekarang kita harus mengawal kebijakan Wali Kota sepanjang kebijakan itu berpihak kepada kepentingan rakyat, saya komitmen mendukung. Tapi, jika mencederai kepentingan rakyat, saya kader PAN pasti mengkritisi dan menolak apapun konsekwensinya,” tegas legislator DPRD Kota Makassar ini. (*)
Komentar