MAKASSAR — Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sulsel ingin mendorong peningkatan harga Tandan Buah Segar (TBS). Sebab saat ini, harga TBS di Sulsel terendah secara nasional.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Apkasindo Sulsel, Badaruddin Puang Sabag pada pelantikannya beserta pengurus periode 2019-2024, di Hotel Harper Makassar, Jumat (9/4/2021).
Sejauh ini, harga TBS pada Maret hingga April di Sulsel dibandrol dengan Rp1.610 per kilogram. Harga ini jauh dari wilayah lain seperti di Kalimantan Timur, yakni Rp2.014 per kilogram.
Baca Juga :
Kemudian di wilayah Riau harga TBS per kilogram seharga Rp2.240. Di wilayah Jambi seharga Rp2.242. Sedangkan tertinggi di wilayah Sumatera Utara, yakni Rp2.360 per kilogramnya.
Badaruddin mengakui kemitraan kelapa sawit di Sulsel belum berjalan dengan baik. Sehingga kesetaraan harga masih belum jelas. Makanya, ia berkomitmen untuk meningkatkan harga TBS di Sulsel.
“Kita ingin mencari kenapa susah dinaikkan. Salah satu faktor utama itu adalah rendemen. Kita akan bahas dan cari solusinya pada diskusi nanti (rangkaian pelantikan),” ujarnya.
Dia menargetkan, harga TBS di Sulsel bisa tembus Rp2.000 atau lebih. Akan tetapi, ia berharap ada kesepakatan antara sesama petani kelapa sawit, terutama dalam kesetaraan harga.
“Paling tidak ada payung hukum presentasi rendemen kelapa sawit. Untuk melakukan itu perlu ada uji rendemen dahulu, dan harus dibuat bersama,” ucap Badaruddin.
Diakuinya, Apkasindo akan berjuang untuk meningkatkan harga TBS ini. Sehingga dapat mengangkat kelapa sawit di Sulsel dan bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
“Mudah-mudahan kita bisa lakukan uji rendemen dan meninggalkan kesan harga TBS di Sulsel yang terendah,” harapnya.
Ketua Dewan Pembina DPP Apkasindo, Moeldoko juga berharap kelapa sawit Sulsel bisa berkontibusi terhadap pemasukan devisa negara. Sebab, kata dia, sektor ini bisa membawa dampak baik serta meningkatkan kesejahteraan para petani kelapa sawit.
“Berdasarkan data pada 2020 lalu secara nasional kelapa sawit berkontribusi setidaknya melibatkan 20 juta pekerja,” beber Kepala Kantor Staf Presiden itu.

Ketua Dewan Pembina DPP Apkasindo, Moeldoko memberi sambutan pada pelantikan pengurus Apkasindo Sulsel, di Hotel Harper Makassar, Jumat (9/4/2021).
Moeldoko juga menyampaikan, Presiden Joko Widodo sangat mendukung pengembangan kelapa sawit di Indonesia. Dia optimis sektor ini sebagai komoditas yang bisa berkontribusi besar.
Di sisi lain, Moeldoko meminta para petani kelapa sawit perlu membarengi diri untuk menjaga lingkungan hidup. Terutama dalam memenuhi aturan main yang berlaku untuk komoditas ini. Termasuk ekspor.
“Petani kelapa sawit tidak perlu ragu dan khawatir. Pemeritnah akan memberi solusi yang dihadapi. Pola kemitraan bisa diterapkan agar petani kecil bisa mendapat pendampingan,” pungkasnya.(*)
Komentar