Logo Lintasterkini

Ini Penuturan Mawar, Korban Pencabulan Kakek di Sidrap

Muh Syukri
Muh Syukri

Jumat, 09 September 2016 18:37

Korban didampingi pamannya saat melapor ke PolresSidrap
Korban didampingi pamannya saat melapor ke PolresSidrap

SIDRAP – Bocah korban pencabulan di Kabupaten Sidrap, sebut saja Mawar (11) mengaku mengalami tindakan tidak sesonoh di sebuah kebun coklat. Pelakunya bernama Puang Sari aluas Puang Lampo (70), saat ini sudah diamankan aparat Polres Sidrap.

Dihadapan polisi, korban yang memiliki terbelakang mental dan agak kurang fasih menuturkan hal itu didampingi pamannya bernama Jamluddin. Dia mengatakan, peristiwa memilukan itu terjadi di sebuah kebun Cokelat di kampung Jalan Pude Desa Kalosi Tanru Tedong kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidrap. Di tempat itu, korban mengaku telah digagahi oleh pelaku yang merupakan tetangga kampungnya.

[baca juga : Kakek Puluhan Cucu di Sidrap Dilapor Cabuli Bocah 11 Tahun ]

Kronologis kejadiannya berawal saat korban yang sedang bermain di pinggir sungai tidak jauh dari rumahnya diikuti oleh pelaku dengan alasan pergi mengambil bambu di kebun tersebut untuk keperluan acara pesta hajatan pengantin sanak keluarganya yang akan dilaksanakan tanggal 19 September mendatang.

Pelaku yang sedari tadi menahan hasrat birahinya melihat korban, kemudian mendatangi Mawar dan mencoba membujuk korban yang sedang bermain. Entah apa yang disampaikan Pelaku kepada korban, Mawar akhirnya menurut diajak ke lokasi kebun, lalu dibaringkan disemak-semak dan digauli.

“Kemenakan saya ini keterbelakangan mental. Diajak siapa saja, dia mau. Dia mengaku, dibujuk diberi uang jajan sehingga menuruti ajakan pelaku. Di lokasi tersebut, kemenakan saya digauli pelaku sebanyak satu kali,” tutur Jamaluddin.

Dia mengungkapkan, pristiwa ini baru diketahuinya bersama keluarga setelah beberapa tetangga ramai memperguncingkan perbuatan pelaku.

“Kata para tetangga, pelaku dilihat sedang menarik tangan korban ke pinggir sungai,” ungkapnya.

Jamaluddin menambahkan, Mawar pernah mengenyam pendidikan, namun hanya sampai kelas 4 SD di Tanru Tedong. Ia kami berhentikan karena alasan keterbelakangan mentalnya.

“Kami terpaksa menghentikan sekolahnya karena di kelas, Mawar selalu buang bukunya setiap hari dan selalu pulang lebih cepat,” kats Jamaluddin. (Aroelk)

 Komentar

 Terbaru

Ekonomi & Bisnis26 Juli 2024 23:59
Beginilah Bentuk Implementasi CIMB Niaga Terhadap Bisnis Berkelanjutan
MAKASSAR – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) terus menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan prinsip keberlanjutan dalam setiap kegiat...
News26 Juli 2024 20:59
Bumi Karsa Turut Bantu Korban Longsor di Gorontalo, Salurkan Makanan Instan Hingga Perlengkapan Medis
GORONTALO – Bumi Karsa turut membantu korban longsor yang terjadi di Kecamatan Suwawa, Gorontalo. Bantuan yang disalurkan berupa puluhan dus makanan...
Politik26 Juli 2024 18:48
PAN Terima Pendaftaran Andi Seto Sebagai Bakal Calon Wali Kota Makassar
MAKASSAR – Andi Seto Asapa mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon wali kota Makassar di DPD PAN Makassar, di Jalan Abdullah Dg Sirua, Ju...
News26 Juli 2024 16:52
Fashion Show Kucing, Meriahkan Zona 5 F8
MAKASSAR – Salah satu bagian dari Event Makassar Internasional Eight Festival abd Forum (F8), disemarakkan oleh komunitas para pemerhati kucing....