Logo Lintasterkini

Diinisiasi Andi Sudirman, Program Mandiri Benih Mendorong Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan dan Kemandirian Petani

Muh Syukri
Muh Syukri

Rabu, 09 Oktober 2024 20:04

Diinisiasi Andi Sudirman, Program Mandiri Benih Mendorong Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan dan Kemandirian Petani

MAKASSAR – Sulawesi Selatan telah mengambil langkah maju dalam memperkuat ketahanan pangannya melalui Program Mandiri Benih, sebuah inovasi yang diluncurkan sejak 2021 oleh Andi Sudirman Sulaiman saat menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan. Program ini didesain untuk memberdayakan petani lokal dalam memproduksi benih unggul secara mandiri, sebagai bagian dari upaya mewujudkan kemandirian pangan di wilayah tersebut.

Menurut Irwan, Juru Bicara Andi Sudirman Sulaiman, “Program ini lahir dari kebutuhan mendasar untuk meningkatkan ketahanan pangan di Sulawesi Selatan, terutama di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan ketidakpastian rantai pasokan pangan. Dengan memberdayakan petani lokal untuk memproduksi benih berkualitas, kita tidak hanya memperkuat ketahanan pangan daerah, tetapi juga meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan,” jelasnya.

Dalam implementasinya, Program Mandiri Benih telah melibatkan lebih dari 400 petani penangkar. Irwan menjelaskan bahwa para petani ini diberi pelatihan dan pendampingan intensif untuk memastikan kualitas benih yang dihasilkan sesuai dengan standar. “Mereka tidak hanya penerima manfaat, tetapi menjadi aktor utama dalam rantai produksi benih ini,” ujar Irwan.

Produksi Benih yang Menggeliat, Produktivitas yang Meningkat

Selama tiga tahun pelaksanaan program ini, hasilnya berbicara dengan angka. Pada 2021, program ini memulai fase pertama dengan menghasilkan sekitar 1,2 juta kilogram benih unggul yang mencakup lebih dari 48.000 hektar lahan pertanian. Pada 2022, angka tersebut meningkat menjadi 1,4 juta kilogram benih, memperluas jangkauan hingga 52.000 hektar. Hingga pertengahan 2023, produksi benih telah mencapai 2,6 juta kilogram, yang digunakan untuk menanam di lebih dari 100.000 hektar lahan​.

Dampak positif program ini juga terlihat dalam peningkatan produksi padi. “Pada 2022, kita mencatat kenaikan produksi padi yang signifikan, mencapai 536 juta ton, naik dari 509 juta ton pada tahun sebelumnya,” tambah Irwan.

Meski pada 2023, menghadapi tantangan besar akibat El Nino yang memengaruhi produksi di seluruh Indonesia, Sulawesi Selatan masih mampu mempertahankan stabilitas dengan produksi 487 juta ton.

Atas inovasi ini, Andi Sudirman Sulaiman berhasil menerima penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian yang di berikan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Kemandirian sebagai Kunci Masa Depan Pertanian

Irwan menegaskan bahwa Program Mandiri Benih bukan hanya soal hasil jangka pendek, tetapi lebih pada membangun ketahanan jangka panjang. “Dengan kemandirian petani dalam memproduksi benih sendiri, kita memotong ketergantungan pada penyedia eksternal, sehingga petani bisa lebih tangguh menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga benih atau kesulitan pasokan,” jelasnya.

Program ini juga dipandang sebagai salah satu pilar penting dalam menjaga keberlanjutan pertanian Sulawesi Selatan. Pemerintah daerah, melalui program ini, berkomitmen menyediakan infrastruktur dan teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung petani.

Langkah Ke Depan: Menuju Ketahanan Pangan yang Lebih Kuat

Keberhasilan program ini tidak hanya meningkatkan ketersediaan benih berkualitas, tetapi juga membuka jalan untuk peningkatan produktivitas pertanian yang lebih berkelanjutan. “Ini baru permulaan. Ke depan, pemerintah Sulawesi Selatan akan terus memperluas program ini, memperkuat teknologi pertanian, dan mengoptimalkan infrastruktur irigasi untuk meningkatkan ketahanan pangan,” jelasnya.

Program Mandiri Benih kini menjadi model bagi daerah-daerah lain yang ingin meningkatkan ketahanan pangan melalui kemandirian petani. Meskipun tantangan iklim dan ekonomi global terus berkembang, Sulawesi Selatan tampaknya telah menemukan formula yang efektif untuk melawan krisis pangan di masa depan.

“Kami optimis, dengan keberlanjutan program ini, Sulawesi Selatan bisa terus menjadi lumbung pangan nasional, memastikan stabilitas pasokan beras bagi seluruh negeri,” tutup Irwan. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...