TATOR – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Tana Toraja (Tator) menyelenggarakan silaturahim dan dialog kebangsaan di Hotel Sangalla, Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Kamis (11/5/2017).
Bupati Tator, Nicodemus Biringkanae secara resmi membuka silaturahim dan dialog kebangsaan bertajuk “Mendorong Sinergi dan Harmonisasi dalam Kemajemukan NKRI di Bumi Lakipadada Tana Toraja” ini.
Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae memaparkan, dialog kebangsaan yang digagas LDII menjadi momentum untuk mendorong rasa kebangsaan, cinta tanah air, dan sikap kejuangan di tengah kemajemukan. Menurut dia, dua hal yang sedang mengancam bangsa ini yaitu radikalisme dan intoleransi.
“Kedua hal ini muncul karena kita sudah tidak mengenal kebhinnekatunggalikaan, yakni bangsa ini dibangun dari suatu perbedaan,” ucapnya.
Pihaknya berharap, dialog kebangsaan ini dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan dan mencegah disintegrasi bangsa.
“Saya harap, kegiatan seperti ini tidak hanya dilaksanakan di Tana Toraja, tetapi juga di seluruh Sulawesi Selatan, sehingga tidak ada lagi radikalisme dan intoleransi,” papar Nicodemus.
Sementara itu, Ketua LDII Sulawesi Selatan, Hidayat Nahwi Rasul menambahkan, bagi LDII, Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah final. Dia mengutip pernyataan Ketua DPP LDII Abdullah Syam, barang siapa yang ingin mengganti ideologi Pancasila dan UUD 1945, maka tidak hanya berhadapan dengan TNI-Polri, tetapi juga berhadapan dengan LDII.
[NEXT]
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Tana Toraja, Welem Sambolangi dalam sambutannya mengapresiasi silaturahim dan dialog kebangsaan LDII tersebut. Kata dia, di tengah kemajemukan Indonesia, khususnya di Tana Toraja, model-model diskusi seperti ini harusnya lebih sering dilakukan.
“Saya berikan apresiasi dan terima kasih kepada LDII karena telah memulai acara ini dan mohon tidak berhenti sampai hari ini,” pinta Welem.
Ia berharap, semua elemen dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan tanpa melihat latar belakang. Melalui kegiatan kegiatan dialog kebangsaan ini, maka mulai sekarang dan masa akan datang, agar seluruh komponen bangsa janganlah pernah mempersoalkan perbedaan agama, suku, dan dari mana asalnya.
Sementara Ketua DPD LDII Toraja, Marjono mengatakan, selama ini Pemda Tana Toraja mendukung kegiatan yang dilaksanakan LDII. Pemda mendukung LDII mengembangkan kegiatan dalam organisasi. Selain itu, ia menyampaikan apresiasi kepada segenap pihak yang menyukseskan kegiatan tersebut.
“Saya bersyukur kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar. Antusiasme peserta dan undangan yang hadir sangat baik,” katanya.
Selain bupati, hadir antara lain Ketua LDII Sulawesi Selatan Hidayat Nahwi Rasul, Ketua LDII Tana Toraja Marjono, Kepala Kesbangpol Tana Toraja Army Lenggo, Ketua DPRD Tana Toraja Welem Sambolangi, Ketua FKUB Tana Toraja Yonan Thadius, Wakapolres Tana Toraja Kompol Z Saalino Perwira Penghubung Kodim 1414/Tana Toraja R Fanny M, dan Kepala Kemenag Tana Toraja.
Dialog ini dihadiri juga ratusan peserta dari unsur pejabat pemerintahan, tokoh masyarakat, tokoh agama, warga LDII Tana Toraja, mahasiswa, dan masyarakat umum. Menjadi pemateri dalam dialog antara lain Ketua FKUB Tana Toraja, Sekretaris MUI Tana Toraja, dan Wakapolres Tana Toraja. (*)
Komentar