SEMARANG – Tiga anggota Brimob Pati yang tengah mengamankan sumur minyak PT Sarana Gas Trembul (SGT) di Blora, Jawa Tengah, tewas diduga akibat baku tembak. Ketiga jenazah masih berada di Blora dan belum ada informasi akan dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk keperluan autopsi.
“Iya (masih di Blora). Belum ada info (dibawa ke RS Bhayangkara Semarang),” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Agus Triatmaja, Rabu (11/10/2017) dini hari.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di kawasan pengeboran sumur minyak SGT di Dukuh Canggah, Desa Trembul, Kecamatan Ngawen, Blora, pada Selasa 10 Oktober pukul 18.30 WIB. Seorang karyawan Giken Sakata Singapura (GSS), Redi, menyampaikan, pada waktu tersebut mendengar rentetan tembakan sekira 20 kali yang diduga dilakukan anggota Brimob.
Baca Juga :
Kemudian Redi mendekat ke lokasi untuk memastikan asal suara tembakan. Setelah sampai di tempat kejadian perkara, dia melihat seorang yang diduga anggota Brimob tergeletak di depan tenda Pam Brimob di jalan. Saksi lantas menghubungi petugas Polsek serta Koramil Ngawen.
Penuturan serupa disampaikan Brigadir Slamet (anggota Brimob Pati) yang saat kejadian berada di kamar mandi juga mendengar rentetan tembakan. Kemudian Brigadir Slamet keluar dari kamar mandi, dan diperintahkan oleh Brigadir Kepala Bambang (anggota Brimob Pati) untuk meninggalkan tempat dan menyelamatkan diri.
Diduga penyebab terjadinya penembakan dilakukan antara personel Brimob terjadi percekcokan, menggunakan senjata laras panjang AK 101. Dugaan sementara pelaku penembakan Brigadir Bambang Tejo. Setelah melakukan penembakan, dia bunuh diri dengan cara menembak kepala sendiri.
Adapun nama korban meninggal di antaranya adalah Brigadir Budi Wibowo (30), Brigadir Ahmad Supriyanto (35), dan Brigadir Kepala Bambang Tejo (36). Kasus tersebut masih dalam penanganan aparat Polres Blora. (*)
Komentar