MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) kembali menandatanganisebuah nota kesepahaman terkait pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat) dengan BPPK Kementerian Luar Negeri. Penandanganan MoU ini dilakukan di ruang Unit Bisnis Centre (UBC) Gedung Iqra Unismuh, Makassar, Jumat (10/2/2017).
Kerjasama Unismuh dengan BPPK Kemlu RI dengan Unismuh Makassar dalam hal pembentukan pusat kajian Asia Tenggara dan Timur Tengah. Nota kesepahaman ini ditandatangani kedua belah pihak. Kementerian luar negeri ditandatangani Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri RI, Dr Siswo Pramono, SH, LLM, sementara dari pihak Muhammadiyah di tandatangani Rektor Unismuh Makassar, Dr Abdul Rahman Rahim, SE, MM.
Hadir dalam penandatangan kerjasama ini adalah para wakil rektor, dekan, pimpinan lembaga dan mahasiswa lingkup Unismuh. Setelah penandatangan MoU, dilanjutkan dengan kuliah tamu oleh Dr Siswo Pramono, SH, LLM dan tanya jawab. Acara ini langsung dipandu Wakil Rektor IV, Ir Saleh Mollah.
Baca Juga :
Rektor Unismuh, DR Abdul Rahman Rahim, mengatakan, kerjasama yang baru disepakati dapat memberikan manfaat bagi kemajuan masyarakat kampus Unismuh Makassar, tentu juga masyarakat Sulsel. Kerjasama ini juga dibangun terkait lima program strategis di era kepemimpinannya.
Salah satunya dalam rangka peningkatan kualitas maupun kuantitas seluruh produk Unismuh. Terutama dalam program Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta pembinaan kemahasiswaan dan peningkatan pembinaan Al-Islam Kemuhammadiyaan.
Dikatakan, sejak dilantik menjadi rektor yang baru beberapa bulan, ada 25 MoU yang sudah ditandatangani. Dia berharap Unismuh akan bisa menandatangani ribuan kerjasama dalam waktu-waktu mendatang.
Keyakinan rektor dapat menandatangani sampai ribuan kerjasama dalam periode pertamanya ini, karena Unismuh sudah memiliki networking yang cukup luas. Tidak saja dalam negeri tetapi juga luar negeri, terutama di negara-negara Arab. Dan sekarang ini membangun kerjasama dengan Asia Tenggara dan Timur Tengah, artinya Unismuh memiliki lagi jaringan yang lebih meluas.
Dengam membangun banyak kerjasama dengan pihak-pihak luar, Unismuh bisa lebih maju dan lebih berkembang dan kesejahteraan juga bisa lebih meningkat. Kerjasama yang dibangun selama ini, menurut Rahman Rahim, sudah sejalan dengan gerak dan langkah Muhammadiyah di dalam penyelenggaraan proses pendidikan.
Sementara itu, Dr Siswo Pramono, SH, LLM usai kuliah tamu, kerjasama kementerian luar negeri dengan Perguruan Tinggi khususnya Unismuh Makassar, sangat penting di dalam menyerap aspirasi di dalam membuat kebijakan luar negeri. Terutama didalam memperkenalkan Islam yang damai.
Siswo Pramono juga menyinggung tentang politik ekonomi luar negeri, khususnya di Asia Tenggara dan Timur Tengah. Oleh negara-negara luar menganggap Indonesia ini sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi luar negeri yang luar biasa dan cukup menarik dikerjasamakan dengan negara-negara di dunia. Dalam kuliah umum ini. (*)
Komentar