PANGKEP – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pangkep, H. Jamaruddin, M.Ag, meminta umat Islam khususnya warga Pangkep untuk tidak raksioner dan tetap menahan diri terkait adanya warga Pangkep yang mengaku sebagai Nabi.
Jamaruddin juga meminta masyarakat untuk memberikan kesempatan pada penyuluh agama untuk meluruskan pemahaman Saharuddin atau Taqim, yang juga mengaku tidak dilahirkan oleh kedua orang tuanya, namun diturunkan oleh Tuhan langsung dari langit.
“Saya minta masyarakat menahan diri, tidak usah reaksioner menanggapi hal ini. Berikan kesempatan pada penyuluh kami untuk menyadarkan Saharuddin, meluruskan pemahamannya,” ungkap Jamaruddin, saat dihubungi, Sabtu (12/11/2016).
Baca Juga :
Dikatakan Jamaruddin, bahwa bisa jadi juga Saharuddin atau Taqim, terganggu kejiwaannya, untuk itu Dia telah meminta Penyuluh Agama di Kecamatan Ma’rang untuk melakukan pendampingan secara intensif. Sekaligus mencari keterangan-keterangan yang dibutuhkan.
“Kami sudah minta kepada penyuluh di Marang untuk mendampingi Saharuddin, kita akan upayakan untuk sadarkan dia, luruskan pemahamannya. Kecuali kalau Saharuddin terganggu kejiwaannya, maka itu sudah di luar dirinya, dan di luar kemampuan kami,” terang Jamaruddin.
Karena sudah jelas dalam Islam, bahwa tidak ada lagi Nabi setelah Nabi Muhammad SAW, tambah Jamaruddin.
Saharuddin atau Taqim, kemarin telah dipulangkan dan diserahkan kepada keluarganya. Setelah sebelumnya Kepolisian Resort Pangkep mengamankan pelaku setelah mendapatkan penyampaian dari warga.
“Kita pulangkan kepada keluarganya. Tapi akan selalu kita pantau. Indikasi awal, Saharuddin ini terganggu kejiwaannya, dan kami sudah minta ke pihak yang berkaitan, Dinas Sosial, untuk melakukan pemeriksaan medis terhadap Saharuddin atau Taqim,” tandas Kapolres Pangkep, Edy Kurniawan. (*)
Komentar