MAKASSAR – Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Prof. Baharuddin menyampaikan kuliah umum di hadapan sivitas akademika Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar (UIM).
Kegiatan ini dirangkaikan penandatanganan kerja sama kelompok Intermediasi Alih Tekonlogi (KIAT) Labiota dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Sabtu (11/11/2017) di Aula Fakultas Pertanian UIM.
Dalam kuliah umumnya, Guru Besar Bidang Bioteknologi ini menyampaikan materi yang bertema “Bioteknologi dalam Pembangunan Pertanian”. Dipaparkan Professor ini, Ilmu Bioteknologi secara garis besar mempelajari cara memproduksi barang dan jasa. Jadi, seorang Sarjana Pertanian khususnya di Bidang Bioteknologi harus menghasilkan barang dan jasa, khususnya di Bidang Pengembangan Pertanian.
Baca Juga :
Ia menjelaskan, seorang Sarjana Pertanian seharusnya bisa menjadi profesi yang menjanjikan, kenapa? Jika pemanfaatan Bioteknologi dalam Pertanian dapat dioptimalkan.
“Misalnya penggunaan limbah. Di Makassar misalnya mengasillkan limbah 500 ton tiap hari, Nah kalau ini tidak dikelola secara baik tentunya akan menghasilkan dampak negatif, begitupun dengan sebaliknya kalau dikelola dengan baik akan menghasilkan produk,” paparnya.
Dari sisi teori Bioteknogi tidak ada gunanya. Tetapi harus diimplementasikan, misalnya pembuatan pupuk, bagaimana menghasilkan pupuk yang berkualitas, begitupun dengan produk-produk lainnya. Prof Baharuddin mengajak mahasiswa Fakultas Pertanian UIM untuk mengembangkan Biotekonologi modern dan menjadi “petani” yang berwawasan.
Tampak hadir Dekan Fakultas Pertanian UIM Dr. Lasumange, Ketua LPPM UIM, Musdalifah Mahmud, Ketua LPM Andi Abd. Rahman Syafar, Wakil Dekan I Dr. Rahmat Jahuddin, Wakil Dekan II Awaluddin Rauf, Wakil Dekan III Herman Nursaman, Kaprodi Agroteknologi Jamilah Messa dan ratusan mahasiswa Fakultas Pertanian UIM. (*)
Komentar