MAKASSAR – Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sulsel melakukan pemusnahan barang bukti (BB) narkoba di Lapangan Upacara Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jumat (13/1/2017), sekira pukul 09.00 Wita. Adapun yang dimusnahkan yakni 15.360 gram narkoba jenis sabu sabu, 1000 lebih pil ecstasy, 13 gram putauw dan beberapa kilogram ganja.
Acara pemusnahan narkoba dipimpin langsung Kapolda Sulsel Irjen Pol Muktiono yang dihadiri Kasdam VII/Wrb, Wagub Sulsel, Ka BNN, Danlantamal, Kajati Sulsel, Walikota Makassar, Ketua Pengadilan dan Kepala Balai POM.
Direktur Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Eka Yudha Satriawan mengatakan barang bukti tersebut merupakan akumulasi hasil sitaan dan pengungkapan kasus tindak pidana narkoba di wilayah hukum Polda Sulsel selama kurun waktu dua bulan terakhir. Yakni bulan November dan bulan Desember 2016.
Baca Juga :
Jumlah barang bukti yang dimusnahkan diantaranya sabu sabu seberat 9 kg 659 gram merupakan hasil ungkapan narkoba yang dilakukan Tim Gabungan Operasi Interdiksi Terpadu (Sidak) BNN Provinsi Sulsel di Pelabuhan Soekarno Hatta, dengan enam orang tersangka.
Selain itu, sabu sabu seberat 3 kg yang berhasil diungkap Sat Res Narkoba Polres Parepare yang melibatkan satu tersangka juga ikut dimusnahkan.
Sabu seberat 2 kg 700 gram juga berhasil dimusnahkan dari ungkapan kasus yang dilakukan Tim Subdit 3 Res Narkoba Polda Sulsel dengan jumlah tersangka sebanyak dua orang.
Sementara itu, sabu sabu hasil temuan seberat 95,5 gram juga ikut dimusnahkan menggunakan mobil pemusnah barang bukti milik Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulsel yang baru beberapa minggu terakhir tiba di Makassar. Tidak hanya itu, ekstasi sebanyak 1966 butir hasi ungkapan kasus yang dilakukan Tim Subdit 3 Res Narkoba Polda Sulsel dengan jumlah tersangka sebanyak 4 orang tak luput dari pemusnahan yang dilakukan Ditresnarkoba Polda Sulsel.
Sementara itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol Muktiono mengungkapkan dari keseluruhan barang bukti yang diamankan mayoritas berasal Malaysia dengan menggunakan internasional.
“Untuk sementara yang kita dapatkan rata-rata menggunakan jaringan Internasional dan Nasional dan sebagian besar dari China menuju Malaysia lewat Tarakan menuju Parepare kemudian Makassar,” jelas Muktiono. (*)
Komentar