MAKASSAR– Dalam dunia Ilmu komunikasi, etika menjadi nilai penting bagi pelaku profesi di bidang komunikasi. Nilai tersebut diperlukan dalam menjaga keberadaan profesi di tengah masyarakat.
Hal itulah yang mendasari Andi Fadli, salah satu Dosen Jurusan Jurnalistik pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UIN AM) dengan menerbitkan sebuah buku berjudul Etika Komunikasi, yang merupakan hasil karya bersama dosen pascasarjana Univeritas Negeri Makassar, Dr Risma dan Dr Irsyad.
Andi Fadli mengatakan, buku Etika Komunikasi ini, diharapkan memberi gambaran baru tentang dunia komunikasi terkini. Pembaca akan memahami tugas wartawan sebagai pekerja jurnalistik, kompetensi wartawan, dan rambu kebebasan pers di Indonesia.
Baca Juga :
Buku ini juga, kata Fadli, mengukur efek media massa baik dalam skala kecil maupun dalam skala luas. Seberapa cepat dampaknya terjadi.
“Buku ini belum sempurna. Tapi paling tidak sudah bisa menambah keilmuan. Baik mahasiswa, dosen maupun masyarakat umum,” ungkap mantan jurnalis Radio Ramako dan mantan Jurnalis Trans TV itu, Jumat (13/12/2019).
Mantan Komsioner Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulsel dan Direktur Stasiun TV itu, diketahui telah menerbitkan beberapa buku, seperti buku berjudul Perjalanan Jurnalis, kumpulan opini, dan beberapa buku hasil karya kolaborasi dosen dan wartawan.
”Saya sedang belajar, setidaknya sudah ada karya,” kata pria yang aktif melakukan riset dan penelitian soal media itu.
Mantan wartawan Harian Berita Kota Makassar (Fajar Grup) ini, mengatakan, buku Etika Komunikasi sengaja diterbitkan karena masih banyak yang belum mengerti etika media.
”Jangankan masyarakat luas, sebagian jurnalis juga masih ada yang tidak mengerti soal etika komunikasi dan media,” ungkap dosen gaul itu.
Andi Fadli mengakui, hal yang mendasar dalam media adalah etika. ”Banyak orang jago tapi belum tentu punya etika atau mental bagus,” kata mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Makassar ini.
Komentar